Many Miles To Go

Jadi gini, beberapa waktu lalu, saya mendapatkan tips sederhana dari mentor bisnis saya.

'Pasrah Nel. Pas udah pasrah kalau rejeki ku ternyata kecil, Allah datangkan bantuan tanpa diduga-duga. Dan semakin menjadi-jadi setelah kelahiran anak pertamaku.'


baiklah.

Oke, mari kita pasrah. Haha.


***

trus beberapa hari kemudian dapet approach kesempatan. Bukan aku yang nyari, kebalik. Allah memang selalu maha Baik. Astaghfirullah.

Para trainer yang berkoar-koar kalau bisnis itu bisa punya banyak waktu luang, bisa jalan-jalan kemana aja, menurutku itu semua Omong Kosong.

Ha.

Bisnis sebenarnya, butuh fokus optimal, jam kerja yang serius serta tak bisa disepelekan jadi sampingan.

Butuh banyak belajar, banyak baca buku, self training, sesi coaching-mentoring, dan sharing.


Buat yang mau terjun di dunia bisnis dan usaha, pikirin lagi ya. Kalo udah nyemplung, baru kerasa keras dan dahsyatnya bagaimana. Butuh mental pejuang yag super untuk bisa bertahan.


Semangat!

Hehe. Dari jauh cantik terang benderang, padahal hanya memantulkan cahaya mentari. Dari jauh sangat rupawan, padahal bolong bolong tak karuan. Gaya tariknya bisa berakibat sangat besar pada cairan yang jauh ada si bumi, pasang surut air laut adalah satu contohnya. Berpengaruh pada banyak kehidupan di bumi. Walau pada kenyataannya, menapakkan kaki disana sangat sulit. Bahkan serupa ruang hampa. Begitulah. Usaha seindah bulan. Beda sudut pandang beda pula hasilnya.


Beberapa waktu lalu saya mendapatkan link bacaan dari sebuah blog yang di share teman saya, mba Hana di grup WA, bisa dibaca disini.

Lalu, Kak Gesa, kakak kelas saya saat di SMA yang juga ada di grup itu menanggapi dengan menuliskan 'puisi' curahan hati yang rasanya sangat pas dengan keadaan para pengusaha ditahun ketiga dan keempat mereka.

Saya pelaku pertama, 
yang langsung fokus usaha

Hasilnya 3 tahun ngos-ngosan.. 
Teman-teman lihatnya sih jalan-jalan.. 
Padahal bingung mikirin hutang.. 
setiap hari selalu bergadang..

Efeknya Hidup jadi sederhana.. 
Isi rekening kadang ada kadang engga..
Makan seadanya.. 
pake nasi sama bala bala.. 
Boro-boro mikirin ukhti..
Makan cuma bisa sehari sekali..

Akhirnya.. Ditinggalkan kawan.. 
Hidupku terlalu mengenaskan.. Hahay..

Setelah 3 tahun, 
gagal lah.. 
Broken lah..
Gitu gitu ajah..

Sempat kepikir daftar jadi karyawan.. 
Atau meniti karir profesional nan rupawan..

Yah.. Namanya kehidupan..
Harus ada perubahan..
Bekerjalah yg giat giat
Jauh jauh dari maksiat
Agar hidup jadi berkah
Dan ujian pun jadi mudah..

Sekarang bisnis lagi.. Ikhtiarnya nya lebih baik lagi..
Pengalaman pahit yang dulu-dulu ternyata banyak membantu..

Memulai usaha yang lebih benderang
Investor pun banyak berdatang
customer kita bikin senang.. 
bismillah kita mulai berdagang..


Kak Gesa ini semacam mentor, panutan dan sumber inspirasiku dalam dunia usaha. Diusianya yang masih sangat muda, sudah bisa bermanfaat banyak untuk orang lain, berhasil mendirikan beragam lini bisnis, bahkan wajahnya sudah masuk majalah Forbes! Gokil banget kan.

Doakan saya bisa lebih hebat ya, bisa lebih kuat dan bermanfaat. Hingga kelak memgakhiri dunia dengan banyak tabungan kebaikan, amal jariyah yang memberatkan timbangan kebaikan, dicintai dengan bahagia, selamanya.

Saya mengakui, rasanya keadaan kemarin, 411, sangat menyulut emosi saya. Beragam media sosial saya tanggapi. Kesal karena banyak pendapat yang menyeleweng dan yang tahu malah diam saja. Mengarahkan pendapat pada kesimpulan yang kurang tepat. Bahkan di path saya sempat menjelaskan panjang lebar di komen status seorang teman, kemudian komen itu dihapus. Hahaha. Mungkin terlalu bersemangat.

Saya merenungi kenapa saya bisa seperti ini. Padahal rasanya belakangan ini sudah hampir melupakan bagaimana rasanya jadi orang Koleris yang vokal. Karena seringkali saya mendapati ketika muncul sisi yang ini, banyak orang yang buru-buru balik arah. Mungkin demikian mengerikan. heu.

Saya sangat koleris dan sangat plegmatis. Sebuah kondisi yang dilematis dan berat. Haha. Tapi itulah keadaannya. Seringkali saya akan diam, mengalah, menurut saja, dan memilih menghindar. Tapi bisa juga keras kepala, kepala batu, dan berjuang hingga titik habis.

Sejujurnya saya  high Alpha, high Beta, dan ENTP-A tipe debater. Mohon maaf. Saya berharap termasuk introvert, tapi ternyata saya juga ekstrovert. Ekstrovert yang seringkali menyendiri ditengah keramaian.
😂

.

Ada yang perhatikan cuaca pagi hari 4 November 2016 di Jakarta, Depok dan sekitarnya? .
.
.
Adem. Tidak hujan. Tidak Panas. Semilir angin berhembus ringan. Allah selalu berikan kemudahan. Tanpa diduga, dari arah tak terduga.
Allah, Al Quran, dan Islam tidak perlu dibela. Justru kita yang butuh membelanya. Justru kita yang butuh bergerak hatinya untuk membela sepenuh jiwa. Karena kelak, hanya itu yang bisa memberikan tambahan syafaat di hari akhir. .
.
.

Bukan mereka yang mengkhawatirkan produktivitas dunia, atau tetap diam dalam posisi netral, sekedar memenuhi normatif dan kepentingan dunia. .
.
.
Saya gak ikut aksi, tapi hati ikut mendoakan. Semoga Allah tetap menjadikan kita sebagai saksi-saksi pembelaNya dihari akhir kelak. .
.


semoga Allah melindungi keselamatan serta izzah saudara-saudara yang turun ke jalan. .
.
AllahuAkbar!
#astaghfirullah #AllahuAkbar #imwithQuran


*copas dari status IG nelaindah*
😎

Kata Zion mengacu pada sebuah bukit yang ada di barat daya alQuds/yerussalem. Disana ada Zion Gate yang di dalamnya dipercaya ada makam Nabi Daud, mereka menyebutnya sebagai Kings David's Tomb.

Zionisme itu sendiri bisa diartikan sebagai ambisi untuk membangun Haikal (Candi) sbg bukti kekuasaan nabi Sulaiman.

Inisiatir Zionisme yang paling berpengaruh adalah Theodor Herzl. Seorang yang berasal dari Austria, yang juga sempat menuntut ilmu di Istambul. Sehingga Herzl tercatat sebagai warga Khilafah Turki Ustmani.

Zionisme adalah sebuah pergerakan di dalam kalangan Yahudi. Jadi, tidak semua Yahudi itu menganut Zionisme, tapi bagi mereka penganut Zionisme, dpt dipastikan adalah Yahudi.

Awal mula zionisme

Pemberontakan Maccabee

terjadi pemberontakan pada tahun 166 SM(Sebelum Masehi) hingga tahun 164SM oleh penduduk Yahudi kepada Kerajaaan Seleuid yg saat itu sedang berkuasa. Pemberontakan ini dinamakan dg Pemberontakan Maccabee. (stlh ku browsing ternyata) Maccabee ini adalah salah satu nama pemimpinnya. Berhasil memberontak di Wilayah Judea. (Ini juga asal mula knp Yahudi dlm bhs Inggris disebut Judish). Perang di wilayah Judea  hingga akhirnya berhasil mendirikan Kerajaan Yahudi pertama, Kerajaan Hasmonean. Perang ini berakhir tahun 140 SM dikarenakan perang saudara, dan kisah ini mahsyur dikenal dg tragedi Pompei. (Pompei sudah di angkat ke film layar lebar oleh hollywood, aku baru tau bgt kalo ternyata ini asal usul cerita Pompei).

Era Bar Kokbha

Kekuasaan Romawi, dibawah Kaisar Hadrian, tidak menyukai keberadaan Yahudi. Romawi pd saat itu sangat fanatik dan kejam, bahkan jika mendengar dan mencium sedikit yg mencurigakan langsung dieksekusi dan juga ada peraturan hukuman kolektif. Kaisar Hadrian mengeluarkan seluruh orang-orang Yahudi dan mengumpulkannya di satu kota khusus Aelia Capitolina (ini yg akan jd cikal bakal kata capitol ~ ibukota), satu daerah yang berada diatas bukit.

Simon Bar Kokbha menginisiasi pemberontakan di wilayah Romawi pd tahun 132 SM. Pemberontakan ini dipersiapkan selama kurang lebih 5 tahun, tanpa ketahuan, tanpa terdeteksi. Simon Bar Kokbha dan para pengikutnya membangun terowongan sepanjang wilayah Romawi, terowongan yang bisa mengakses ke segala penjuru kota. Kokbha itu berarti bintang, Bar Kokbha bisa diartikan sbg Anak Bintang. Simon Bar Kokbha dg sombongnya mengatakan satu permohonan pd Tuhan, agar Tuhan tidak membantu musuh-musuhnya. Niscaya dia pasti akan menang.
Pemberontakan Simon Bar Kokbha ini sangat besar, karena Romawi diserang langsung dari dalam tanah tanpa terduga-duga. Bahkan Romawi memerlukan 4 Legion untuk memadamkan pemberontakan ini. 1 Legion setara dengan 5000 prajurit. Sebagai gambaran, utk menaklukkan Inggris, Romawi hanya butuh 1Legion, utk menaklukkan Perancis, Romawi butuh 2Legion. Tp utk Bar Kokbha ini butuh 4 legion. Kejadian Bar Kokbha ini juga membuat Yahudi Zionis di masa kini gentar dg perjuangan Hamas di Palestina yang membangun terowongan-terowongan. Krn mereka sadar, leluhurnya pernah sukses besar dg metode terowongan. Hal ini yg mengakibatkan mereka sangat memaksa agar bisa menguasai Mesir shingga bisa mengeluarkan kebijakan utk memompa air laut ke terowongan-terowongan Hamas.

bersambung ke part 2 (Yahudi di Palestina)
catatan @nelaindah 🙆🏻

Hahaha,

Jangan bayangkan postingan romantis. Postingan sampah kali ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu mure memberikan 'love'nya di social media.

Ku lelah kak,
setiap postingan selalu di love. Ku jadi bingung ini ngelove karena postingannya bagus atau sekedar terobsesi dengan pemilik akun. Bahkan postingan yg sampah banget, receh, gak penting, rasa-rasa tak usah di love juga tetap saja di klik love. Inikah yang dinamakan fans fanatik? Haha.

Kalau mau flirting atau kode kode gitu mending bilang langsung geura. Tanya.

Saat aku mengalami hal ini sendiri di salah satu akun sosmed ku, langsung kutanyakan orangnya. Apa maksudnya? ini kode level lanjut? Kemudian orangnya mulai mengurangi tingkah laku mencurigakannya. Meski sampe sekarang kumasih saja lelah kak. Love nya kaga berkurang! hanya komennya yang berkurang.

((ribet amat ngurusin love orang Nel))

((bodo))

Trus setelah kuperhatikan, ternyata bukan cuma akunku yang seperti itu. Akun tetangga, teman, gebetan, atau orang lain juga ternyata ada yang bernasib sama. Ku dari jauh saja lelah lihatnya kak.

Kurang-kurangi ya kak.


Ku kesal.

atau ku Sebal.

entah.


hahaha.

Belanjaan sayuran hari ini totalnya 65ribu rupiah. Jauh lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya. Biasanya hanya sekitar 30-50ribu rupiah yang dibutuhkan untuk belanjaan dapur seharian. Porsi 3 orang sampai makan malam.

Hari ini sedikit lebih mahal karena Bapak memilih untuk menambahkan cumi basah sebagai bahan lauk. Yes. Cumi ukuran agak besar serupa sotong yang rasanya tawar kenyal dan agak manis. Bukan cumi asin yang telah dikeringkan.

Keluargaku penyuka ikan. Ah, ayam & ikan asin juga suka sih. Haha. Mungkin lebih tepat suka makan enak. Hahaha.

Ketika pagi ini aku minta dibelikan toge sebagai bahan masakan. Sepertinya lezat saat Membayangkan sayur toge bening bisa jadi moodbooster dikala mual-mual masuk angin yang masih saja belum hilang. Bapak pulang dengan toge beserta cumi dan beragam bumbu dapur dan pelengkapnya. Togenya mau di campur oncom gak? Atau pakai tempe? Cuminya enaknya diapain yah? Di goreng tepung? atau di kuah santan? atau ditumis pedas?

Ah ya, Bapak ku jago sekali masak.

Masakannya selalu enak, walau standar garamnya ada sedikit dibawah masakan Mama.

Rasanya pertanyaan-pertanyaan Bapak ingin kujawab dengan, 'Terserah, I love you too'

Haha

Kutahu, pertanyaan-pertanyaan itu bentuk lain dari rasa sayang dan rasa cinta. Yakan?
Hahaha.

((anaknya sangat sungkan untuk mengungkapkan sayang secara verbal. I love you too, I love you too.))

~ingin kuucapkan itu sejak dulu..
Eh, Kalau kuucapkan tahun lalu kepadamu, mungkin cerita hidupku sudah berubah. haha. Mungkin juga tidak. Ngga usah kebanyakan nonton drama ah Nel. Imajinasi level drama korea weh.

😅😅😅😅

Semakin banyak menjalani kehidupan, semakin banyak pula kejadian kejadian yang hinggap. Entah sebagai pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain, atau bahkan cerita cerita dalam buku yang (dengan izin Allah) kita baca. Banyak sekali bentuk ujian, banyak sekali bentuk kehidupan. Cerita-cerita paling tidak masuk akal, tiba-tiba saja melintas dalam kabar seorang teman yang sudah lama tidak terdengar. Cerita-cerita mencengangkan tiba-tiba terucap dari kawan yang tidak terduga. Tidak ada manusia yang biasa di dunia ini. Semua Allah takdirkan dengan jalan hidup yang istimewa. Tak ada ujian yang tak berat. Tapi tak ada juga ujian yang tdk bisa dijalani. Allah selalu berikan dosis yang paling pas untuk kita semua. Jawabannya pun selalu sama, hanyalah perpaduan sabar dan syukur dengan kadar yang berbeda tiap orangnya. Jangan pernah iri dengan orang lain yang terlihat lebih enak hidupnya. Jangan pernah merasa menjadi manusia paling merana sedunia. Jangan pernah merasa menjadi manusia yang paling mudah urusannya. Diatas langit masih ada langit, cahaya diatas cahaya. Jangan pernah iri pada bunga kecil yang seakan tak bermakna. Padahal banyak kehidupan yang bertautan diantaranya, memberi makna dalam kesahajaan.

Manusia, lebih dan kurangnya hanya tergantung dari pemanfaatan waktu yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa. Semoga kita semua bijak menggunakannya.

"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada di dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, nasihat menasuhati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS Al ashr: 1-3)"

Terima kasih Jogja!

Short escape berhasil. Jogja yang berhati nyaman, selalu istimewa dan memantikkan bahagia di segala penjurunya.

Semua ini bermula dari seorang sahabat baik yang dengan random bilang, 'Nel aku mau kasih kamu hadiah, kita ke Jogja yuk, kutanggung semua biayanya, kamu tinggal berangkat aja.'

😳😭😢

semoga Allah balas dengan sebaik-baik balasan yaa, Allah mudahkan segala urusan, Allah sayang hingga akhir hayat.

Dalam perjalanan Jogja-Jkt di KA Taksaka Malam gerbong 6 kursi 6C , 28 Oktiber 2016

Doa itu intisari dari ibadah kita. Kalau mengingat-ingat pelajaran agama saat sekolah dulu, arti dari sholat itu dua, salah satunya adalah doa. Bahkan doa dan ibadah berasal dari rumpun kata yang sama.

Doa juga termasuk ibadah, yang kelak akan diganjar pahala jika dilakukan. Sedangkan doa itu sendiri sudah dijamin oleh Allah akan dikabulkan. "Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku kabulkan"

Sesungguhnya, kita berdoa adalah untuk memprediksi masa depan, ah tidak. Kita berdoa untuk menciptakan masa depan. Menjumpai masa depan melalui doa. Kenapa? Karena, kalau kita berdoa, ALLAH PASTI AKAN MENGABULKAN.

Mengabulkan dengan hal yang persis sama dengan yang kita minta, diganti dengan yang lebih baik, atau ditunda untuk pemberat timbangan di akhirat kelak. Sama sekali tidak ada celah kekurangannya.

Husnudzhan dengan Allah, semua yang kita alami adalah bagian takdir dari Allah. Pilihan kita lah yang membedakan, tetap istiqomah atau menjadi buih, hilang tertiup angin.

Merenungi dahsyatnya khasiat doa, saya mencoba untuk membuat Buku Harapan dan (Catatan) Doa.
Saya merasa kalau tidak dibuat seperti ini, doa saya monoton hanya itu-itu saja, kurang tergali. Akhirnya di buku Harapan  dan (catatan) doa, saya menargetkan menuliskan 100 doa untuk diri sendiri dan 200 doa untuk orang lain.

Sampai saat ini , belum lunas tertulis semuanya, tapi saya sudah merasa jauh lebih plong. Lega entah muncul darimana. Katanya sih, curhat sama Allah pasti akan selalu berjumpa lega, serta solusi, apapun kepenatannya.

Mau coba juga? Siapkan notes khusus atau buku kecil khusus untuk menuliskan setiap doa yang terbersit. apapun itu. Suatu saat bisa di baca ulang, dan kita mendapatkan pahala lhooo saat membaca ulang. ((masih ingat kalau berdoa itu diganjar pahala?)) hehehe.

Instead bikin dreambook mending bikin PrayBook, Buku Doa. yakan? 😆 XD

Jangan lupa doakan aku yaaa, kita saling mendoakan, agar bisa bertemu kembali di surgaNya. ❤️

Semangat berdoa!

20 Oktober kali ini dilalui dengan hari biasa yang kurang produktif. Hahaha.
Padahal, 6 tahun terakhir selalu ada hal menakjubkan setiap tanggal 20 Oktober.

Tragedi konferensi di Jerman, Seminar Akhir penelitian skripsi, tercetusnya Melangit, Patah hati dari bela diri, dan lain sebagainya. Hal hal yang menakjubkan entah kenapa terjadi pada 20 Oktober . Ahya, selain 20 Oktober juga ada 21 April yang selalu ada kenangan. Nabrak orang, kecelakaan motor, hangout berlebihan. Dan, hari Kartini. 😂bahahaha.

Tapi tragisnya 20 Oktober kali ini, bahkan Manajemen PT Melangit Kreasi Semesta yang baru, gaada yang inget hari jadi Melangit. Gaada statement apapun di Instagram dan Twitter. Mungkin lupa, atau mungkin ga tau. Mohon di maafkan kedudulan CEO sblmnya yang lupa wanti wanti yah. ((eh tapi udah ada yg bikinin video di IG sih, dan udah komen di video itu, harusnya sih tau yah))

Ya sudahlah ya, Barakallah fii umrik Melangit, semoga selalu terlimpah berkah, berjaya hingga surga. Yay! sudah 4 tahun yaa, saatnya serius membesarkan yang baru Nel. ❤️

'Mbak, baru 27 tahun, semangat ya, sering-sering baca ayat Qursy, surat al ikhlas sama surat al falaq, biar hilang malasnya.'
(kata Mama, tadi malam, saat mijitin pasca tiga kali muntah, radang tenggorokan, & demam seharian)



beberapa waktu yang lalu..

'Mbak, sering-sering baca doa nabi Yunus ya..'



Mama is the best <3 p="">

6 September 2016 hingga 6 Oktober 2016, saya memutuskan untuk hidup tanpa WA. Awalnya hanya karena WA seringkali membuat error handphone. Tapi akhirnya keterusan  (atau terpaksa diteruskan) menjalani keseharian tanpa WA dalam sebulan.

Sejatinya WA hanyalah alat bantu keseharian kita semua. Hampir semua orang saat ini menjadi pengguna WA. Kehilangan WA menjadi hal yang sangat terasa. Jujur saja, seringkali kita membuat gerakan refleks saat membuat smartphone, langsung menuju WA.

Tapi setelah dijalani ternyata tidak seburuk itu.

Saya merasakan hidup yang lebih tenang sebulan kemarin. Persis yang saya butuhkan, menyendiri dari dunia chatting WA. Tanpa sadar WA terkadang seperti pasar ribut yang berdengung setiap waktu. Grup sana-sini, flooding informasi dimana-mana. (kebnayakan grup wa juga kaliaya. haha). Tanpa kesiapan  dan mood yang baik, semua itu terasa agak menyakitkan.

Orang-orang yang benaar-benar serius ingin menghubungi sebulan kemarin menjangkau dengan cara yang lain. Via Line, komen di Socmed, SMS, iMessage atau bahkan via email. WA hanya salah satu tools, tapi sudah menjadi pilihan utama di masyarakat kita. Sehingga saat WAnya tidak bisa dijangkau, rasanya sudah seperti menghilang dari dunia. Ada yang mencari-cari, ada yang kesal pesannya tidak dibalas (gimana mau dibalas, nyampe juga ngga), ada yang tidak sadar, ada juga yang mengira ganti nomor. Beitulah, sebulan itu sekalian menjadi bulan untuk refleksi diri. Bahkan seorang yang katanya Ekstrovert butuh Gua, Palung, Satelit Angkasa, atau awan untuk bersembunyi.

Kehilangan sesuatu yang selalu ada, terkadang bisa membuat kita melihat kehidupan dari sisi lain.




ps: WA ku sudah bisa yah, tapi masih tanpa notifikasi. Biasanya kulihat kalau tengah malam. Hahaha. Kalau ada yang mau coba hidup tanpa WA, silakan yaaa.. Seru kok.    

Hari ini aku membaca buku #NasihatDiri, berikut aku share chapter pertamanya. Judulnya Mengenali Kadar Diri. "Kenalilah kadar dirimu, dengan mengenali apa-apa yang menggelisahkanmu" (Teddi Prasetya Yuliawan).

Mendapati paragraf pertama, seketika kulangsung termenung. Apa yang menggelisahkanku belakangan ini?

Dikhianati? kegagalan bisnis? kerinduan? Persahabatan? Orangtua? keluarga? Kesehatan? Cicilan hutang? Sekolah lanjutan? Pernikahan? Tagihan listrik, telpon, internet dan segambreng tagihan bulanan yang lain?

Aku langsung merasa kerdil. Kecil.

Flashback seminggu yang lalu menjenguk sabahat yang mendapatkan musibah, ayahanda meninggal dunia tiba-tiba. Tanpa sakit sebelumnya, tanpa tanda-tanda. Semua bagai kilatan petir di siang bolong yang terik.

Sahabatku ini terlihat sangat tegar, bercerita panjang lebar, bahkan sudah bisa tersenyum dan bercanda. Ada satu penggalan pembicaraan yang sangat membekas.

Semua terasa sangat cepat, banyak kekhawatiran, Sebagai yang ditinggalkan banyak sekali kekhawatiran, adik yang masik kecil, tugas kerja di luar pulau, cicilan-cicilan, tapi kebanyakan hanya kekhawatiran dunia, insyaAllah Abi akhir hidupnya mudah, tidak merepotkan, insyaAllah jalannya mudah, semoga termasuk husnul khatimah, semoga mendapat surga.

Selalu ada sisi baik dalam setiap kejadian, termasuk kesedihan dan kegelisahan. Sebaik-baik pengingat adalah kematian. Mengingat kematian bisa sangat menakutkan, mendebarkan dan menggelisahkan. Kapankah akan tiba giliran kita, Sudahkah kita siap?

Apa kegelisahan kita hari ini? Gelisah sedikit orderan? Gelisah karena telat datang kerja? Gelisah karena belum bayar listrik? Gelisah karena belum sempat dzikir? Gelisah karena menunda sholat? Gelisah khawatir akankah kita dalam meninggal husnul khatimah? Atau Gelisah karena hari ini tidak melakukan apapun untuk negara dan ummat?

Semoga kegelisahan kita selalu membawa kepada kedekatan padaNya, bukan sebaliknya. Semoga segala kegelisahan kita bisa menjadi cambuk diri agar bisa menjadi lebih baik setiap hari. Agar bisa bermanfaat untuk ummat.

Fighting!

*awastsurhat*byar*


Lahir sebagai anak pertama, di keluarga yang sederhana dan bahagia. Gadis itu tumbuh tanpa banyak tuntutan, tanpa banyak permintaan. Mengalir begitu saja. Tak ada briefing mingguan demi target dakwah keluarga yang mesti diraih, tak ada siraman ruhani pasca sholat subuh di ruang solat dalam rumah. Tak ada pengajian sekeluarga sehabis solat magrib. Semua berjalan seperti keluarga Indonesia pada umumnya. Biasa. Ikut TPA sejak kecil dan sekolah menengah di sekolah islam adalah salah satu jalan paling berkah, yang mengubah seluruh kehidupan gadis ini setelahnya.

Gadis ini mencoba nasib menjadi pengusaha. Jatuh bangun.

Terkadang muak dengan keadaan, kenapa Allah coba dengan ujian kemiskinan. Yah, bahkan sempat berada dalam garis batas kemiskinan. haha. Jika mengingat kembali definisi miskin sebagai orang yang hanya bisa memenuhi separuh dari kebutuhan.

tak mudah

Terkadang patah. Karena benar sekali apa kata orang Ada uang kau kusayang tak ada uang kau kubuang. Hahaha. Saat dalam keadaan jatuh kita bisa melihat siapa teman sebenarnya. Siapa yang tetap menyapa, siapa yang tetap mengulurkan peluk hangat.

nyaris menyerah.

Yah. ditambah urusan hati yang terkadang tak juga berkesudahan. iri sana sini, melihat si anu bertemu yang shaleh, si itu berjodoh dengan sholehah. Bagaimana nasib hati yang tak juga menambat. terombang-ambing ditengah kekisruhan kehidupan.

Haruskah menunjukkan segala kerapuhan? tidak. tentu saja tidak. Balutan senyum riang gembira sana sini, menjadi topeng yang perlahan menyerap masuk ke dalam jiwa. berubah sendiri menjadi bahan bakar pemicu semangat. Ternyata benar, pepatah yang menyebutkan tersenyumlah maka akan berjumpa bahagia. Tapi bukan hanya itu. Riang gembira lah, maka semangat kan tumbuh sendiri dari dalam jiwa.

 Ada yang tak pernah tidur dan tak pernah lupa. Ada Allah yang Maha kuasa. karena sungguh yang paling bertakwa adalah yang utama.


***
Siapapun kamu gadis tulang punggung keluarga, bersemangat! semoga setiap yang dihasilkan untuk nafkah keluarga adalah terhitung sedekah dan amal jariyah. Semoga ganjaran dari Allah berlipat ganda.

Hmm, beberapa kali ada yang menanyakan tentang kamera yang saya gunakan. Kamera DSLR pertama saya Nikon D3000, dengan spec jadul dan pas pasan. Tapi kamera ini punya nilai historis yang kuat banget, menemani awal-awal usaha dulu. Sampai akhirnya kamera ini hilang di Switzerland ketika dipinjam, akhirnya saya memilih beralih ke Canon. Beberapa tahun belakangan ini saya memakai kamera DSLR Canon 60D dengan dua lensa utama 18-55mm f5.6 dan 50mm f2.0. Pernah juga pakai lensa 50-270mm pinjeman dari saudara.

Saya akan bahas sedikit mengenai kamera ini berdasarkan pengalaman saya. Sejujurnya, pengetahuan fotografi saya agak dangkal. Hanya mencoba otodidak, buka manual book dan pencet sana sini. Menurut saya, 60D ini membuat tone warna menjadi lebih hangat dan warna menjadi lebih keluar. Penggunaan lensa fix bisa membuat gambar semakin menjadi tajam dan bening, bahkan untuk foto wajah, grade warna kulit seakan lebih bening. hahaha. Bagus sih menurutku.

Layar yang bisa diputar memudahkan kita saat pengambilan gambar membutuhkan sudut-sudut ekstrim. Serta, layar kecil dibagian kanan atas untuk shortcut settingan sangat memudahkan untuk mengatur kecepatan lensa, iso, dan beberapa tools penting lain. Tinggal geser tuas kecilnya, kita bisa langsung merasaan perbedaan settingan kamera. Ini sangat terlihat efeknya pada kecerahan gambar.

Selain itu, jika ingin mengatur hal-hal yang lebih rumit, seperti whitebalance, titik fokus pilihan, dsb, hanya memencet tombol Q yang ada di dekat layar, langsung bisa terlihat seluruh pilihan yang ada. Jangan takut untuk otak atik, bermain settingan kamera bisa mengajarkan kita mana yang paling pas untuk setiap kondisi.

Harga kamera ini, beberapa tahun lalu 8-9 jutaan, sepertinya tahun ini sudah bergeser turun. Digeser oleh minat mirrorless yang kian menjamur. Kekurangan yang paling besar dari Canon 60D ini adalah ukurannya yang lebih besar dari DSLR pada umunya, serta berat yang lumayan. Paling berat di kelasnya, apalagi kalau yang dibawa beberapa jenis lensa. Sulit sekali untuk pergi acara-acara lantas ingin bawa kamera. Manalah mungkin bisa pergi pakai tas cantik dan mungil, kalau kameranya saja sudah nyaris sekilo sendiri. :))

Doakan bisa segera upgrade kamera DSLR jadi Mirrorless yaa, targetku Fujifilm XT-2. Hahaha.
Kalau ada yang mau konsultasi dan tanya-tanya mengenai kamera, silakan langsung japri ke line hellonelaindah ya. See Ya!



***
mohon maaf postingan blog ini jarang pakai foto, karena leptopnya gabisa baca sd card. syedih yah. hahaha.

Saya memulai bisnis pakaian syari 4 tahun lalu, Oktober 2012. Menginjak tahun keempat, sejujurnya saya merasa banyak kemunduran secara personal. Haha. Apa yang sudah saya alami selama 4 tahun ini?

Empat tahun, bukan waktu yang sebentar. Cukup untuk meluluskan seseorang menjadi sarjana, cukup untuk membuat anak kecil mahir membaca. Atau bahkan,mungkin cukup untuk meluluskan seorang master menjadi phD.

Empat tahun lalu, bisnis pakaian syari masih sangat biru, dan masih sangat sedikit pemainnya. Saat ini, saya merasa sudah sangat jenuh. Rasa-rasanya orang yang hijrah dan pakai jilbab sesuai syariat, akan lantas terbersit untuk jualan jilbab atau pakaian syari. Apalagi dengan mudahnya akses masuk ke bisnis ini. Tida dibutuhkan modal yang besar untuk mulai mendalaminya, tidak butuh pengalaman yang mumpuni untuk memulai bisnis ini. Cukup paham bagaimana bentuk jilbab yang syar'i, tahu bagaimana posting sosial media, simsalabim, langsung bisa punya toko online.

Ada rasa khawatir dan bahagia yang datang bersama-sama. Mengetahui pakaian syari semakin banyak bertebaran di muka bumi.

Khawatir ketika pakaian syari menjadi trend masa kini yang kelak diikuti hanya karena sedang ngehits. Tak jarang menemukan Fulanah yang melakukan hal tidak baik meski sudah berjilbab syari. konon teman saya ada yang melihat wanita berjilbab panjang tapi juga merokok dan melakukan perbuatan yang tidak semestinya. Saya demikian khawatir ketika jilbab syari sudah mulai marak, iyakah mereka yang memilihnya sungguh karena dorongan mendekat pada Allah, atau sekedar aktualisasi diri, mengikuti mode. Khawatir barisan jilbab panjang tak lagi kuat, tapi menjadi buih yang berserakan.



Semoga Allah senantiasa menjaga niat kita, semangat meningkatkan tsaqoffah, agar bisa menjadi muslim yang kuat, jasad, ruh dan juga akal. Tak hanya menjadi muslim yang ramai-ramai mengikuti arus trend bagaikan buih di comberan.

Suatu ketika saya menghadiri sebuah acara gelaran fashion muslim, berlenggak lenggok diatas catwalk deretan model berkaki jenjang untuk memperlihatkan kreasi para perancang busana. Banyak senyum merekah dalam wajah saya ketika itu, tapi juga tak jarag mengernyit bingung dengan koleksi yang muncul dihadapan.

Kreativitas tanpa batas, atau kreativitas berbatas seadanya. Ketika busana bercadar ditampilkan lengkap dengan blink-blink di bagian cadar dan khimar, ketika jilbab panjang menjuntai, membebat sang model hingga justru malah tanpa sadar membentuk lekuk badan secara dramatis,

Kreativitas entah kenapa seringkali diidentikkan dengan sesuatu yang aneh dan unik. Ketika pakaian syari yang kemudian digandeng dengan kreativitas, apabila tidak disertai dengan pemahaman koridor yang sebenarnya, akan menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan.

Yuk sama-sama belajar lagi, mendekat pada Allah, agar kita jadi barisan muslim yang kokoh, tak hanya penggembira dunia yang wara wiri terbawa arus trend.

Berikut ini daftar pertanyaan yang seringkali mampir di telinga..

• Mau nikah umur berapa?
• Target dan rencana nikah kapan?
• Mau punya anak berapa?
• Mau serius gak?
• Mau gak sama temen gw?
• Mau gak sama atasan gw?
• Mau gak gw kenalin ama seseorang?
• Punya cv gak? minta dongs..
• Mau gak sama yang ini?
• Udah ada calon belum? 
• Mau sampai kapan sendiri?
• Kak, umur udah berapa? nikah kak...
• Kapan nyusul?
• Nunggu apalagi sih?
• Jangan nolak mulu, nolak mulu ya?
• Kriteria turunin dikit makanya, jangan pemilih gitu, mau yang gimana sih?
• Berkeluarga butuh persiapan, udah nyiapin apa? 

Dan tak ada satupun pertanyaan yang diajukan oleh orangtuaku. Haha. Orang tuaku ada;ah tipe yang gak pernah ikut campur masalah beginian. Semacam hal aku pulang malam pun jarang sekali ditegur. Atau ditanya kapan pulang juga sangat jarang. Lewat tengah malam belum pulang cuma ditanya, 'Pulang ngga? nginep dimana?'

Ada rasa lega menyeruak diantara rasa gemas. Bersyukur memiliki orang tua yang gak banyak menuntut. Tak jarang yang buru-buru ambil keputusan padahal belum matang. Gemas karena pengen jadi ibu-ibu ditambah sekeliling sudah pada punya anak, bahkan 2 hingga 3. hahaha. Tapi orang tuaku ngga ngaruh, setiap kali cerita, habis menjenguk si A yang sedang hamil anak kedua, atau menjenguk si B yang baru saja melahirkan, tetep weh begitu aja mereka mah. Malah mengingatkan lagi, kalau serius gak mau kerja kantoran, jangan hilang semangat, harus bangkit dan belajar lebih giat, nyaranin baca buku lebih rajin, jangan kebanyakan nonton leptop katanya. wakaka (ketauan lagi sering marathon nonton drakor)  

Saya akan menceritakan mengenai buku yang baru saja selesai dibaca. Judulnya Your Sin is Not Greater than God's Mercy. Judulnya benar-benar bikin mata seakan mau pop up keluar. haha. Saya pertama kali lihat buku ini di Gramedia Grand Indonesia, gaada niatan untuk beli buku sendiri sebenarnya. hanya berniat mencari buku untuk #projectBukuNela. Tapi begitu melihat cover dan judul buku ini, rasanya pengen langsung bawa pulang trus dilahap.

Sebenarnya buku ini adalah kumpulan terjemahan dari khutbah yang dilakukan oleh Nouman Ali Khan. Videonya tersebar seantero Facebook dan Youtube. Nah, ketika kita membaca buku ini, seakan sedang diajak biacara langsung. Untuk saya pribadi, saya sangat suka buku ini. gaya bahasanya agak serupa dengan Ust Yusuf Mansur.


Berikut ini informasi lengkap mengenai buku ini
Judul : Your Sin is Not Greater Than God's Mercy
Pengarang : Nouman Ali Khan
Penerbit : Noura Books
Jumlah Hal : 280 hal
Harga : Rp 52.000

"Hanya karena saya tidak mempunyai harapan pada diri saya sendiri tidak berarti Allah tidak akan memberikan harapan itu kepada saya, atau Allah juga kecewa kepada saya, atau Allah tidak berharap apa-apa lagi dari saya. Allah tidak seperti itu."

Valuasi adalah proses untuk menentukan atau memberikan harga terhadap sebuah proyek atau aset. Atau Valuasi adalah harga startup jika dinilai dengan uang. Yang unik dari valuasi startup dibanding valuasi non-startup adalah pada tingginya risiko dari valuasi startup (Bacaanbisnis.com)





Saya akan mencoba membahas mengenai valuasi dari kacamata sederhana saya. Agar tidak ada lagi yang dirugikan karena ketidaktahuan. Tiga tahun lalu, saya sangat buta mengenai istilah valuasi dan istilah bisnis lainnya. 

Ketika seseorang hendak mengajak orang lain, atau ketika orang lain hendak membantu 'invest' modal pada usaha atau bisnis kita, hal yang harus pertama kali dilakukan adalah menentukan Nilai Valuasinya. Atau lebih keren dikenal dengan Valuasi Nilai Perusahaan.  

Bagaimana cara menilai dan menetukan Valuasi sebuah perusahaan? 

Ada beberapa cara, misalnya, dengan mendata aset dan nilai barang yang sudah ada berapa nilainya, ditambah dengan 'nilai brand' kita saat itu, serta potensi yang akan berkembang dimasa datang. 
Kedua bisa juga dengan negosiasi tingkat tinggi dengan disertai data data akurat mengenai forecast atau dugaan pengembangan bisnis. Bahasa kasarnya sih, tembak nilai. haha. 
Jangan lupa mempertimbangkan seberapa 'nilai lelah dan capek kita' yang sudah membesarkan dan memupuk brand dari masih embrio ide. hehe. 

Setelah dihitung dan ditembak, akan keluar angka yang disepakati. Kisarannya bisa puluhan juta rupiah, ratusan juta rupiah, milyaran rupiah, atau bahkan jutaan dolar. Ini merupakan hal dasar yang dilakukan startup pada ajang negosiasi dengan investor asing. Misalkan Startup G yang mendapat kucuran dana senilai 1 Trilyun Rupiah, berarti valuasi startup itu berada dikisaran lebih dari 1 Trilyun. Karena tentunya jarang sekali yang proporsinya 50:50 dengan founder atau team awal. 

Setelah keluar angka,barulah ditentukan pembagian 'sahamnya' mau berapa persen. Misalkan mau bergabung 3 orang (33% per orang), sementara nilai yang ditentukan adalah 500juta rupiah, maka, dua orang baru ini masing-masing harus menyuntikkan dana sebesar 33% dari 500juta. sebagai tanda komitmen dan kepemilikan bersama suatu perusahaan. Asumsinya ketiga-tiganya sama-sama meluangkan waktu fulltime untuk bisnis ini. Tidak berat sebelah. 

Kalau gak mau, dan hanya dinilai dari skills nya saja, tentukan nilai skillsnya. Jangan hanya terpaku pada nilai intangible nya. Kita butuh tanda komitmen dan cash sebagai modal. Cash is king bro. hahaha. Begitu pun sebaliknya, kalau hanya mau ngasih uang saja, tanpa mau memberikan waktu, perlu dinilai lagi komitmen dan besaran persentasenya. Jangan mau capek sendiri, sementara yang lain hanya uncang-uncang kaki. just talk no action or No action talk only. uyeah. apalagi kalau Tahu-tahu minta profiit tiap bulan yang cukup besar. Menurut ngana situ siapa? XD 

Sebenarnya sistem seperti ini, banyak contoh nya dalam ekonomi syariah. Semoga lain kali bisa kita bahas ya. :D 

Jadi, kalau ada yang mau kasih modal, sekian puluh juta, trus minta besaran profit yg pasti tiap bulan berapa, Jangan mau ya bray. Itu nyaris riba. Proft atau laba ya manatau berapa tiap bulan. Iya kalau lagi untung, tp kalau rugi? Harusnya sama sama bagi rugi juga. Mau kah? kalau ngga mau, mending jangan dulu lah join join. 

Apalah bedanya pinjem uang 100jt dengan bunga riba, kalau tiap bulan dipatok mesti setor profit sejuta tiap bulan, tapi suatu saat nanti mesti balikin penuh 100 jt? 

Be wise ya bro.  Pelan-pelan belajar cara bisnis yang bener, biar berkah. 


sumber gambar: startupbisnis.com

Saya sedang membaca buku Lean In by Sheryl Sanberg. Di dalam buku ini disebutkan mengenai rencana 18 bulan. Dipilih 18 bulan karena setahun terlalu singkat dan dua tahun terlalu lama. Bagi kehidupan keseharian, kita butuh tujuan. Dalam hidup keduniawian kita juga butuh sasaran. Rasanya 18 bulan adalah waktu pertengahan yang layak untuk dicoba.

Rencana 18 bulan ini terbagi menjadi dua kategori, eksternal dan internal. Untuk eksternal, berupa target apa saja yang hendak diraih dalam pekerjaan profesional, dan untuk internal peningkatan skill apa saja yang hendak dicoba dan di latih dengan tekun.

Tujuan-tujuan ini kemudian di breakdown kembali,

Pada tujuan yang bersifat eksternal, tidak hanya pencapaian untuk target, tapi juga hingga pencapain bawahan kita, atasan, perusahaan, imbas pada masyarakat, efek pada keluarga, sumbangsih untuk alam, hingga pada dakwah amal jariyah apa yang ingin di berikan untuk ummat.

Tujuan internal yang paling ringan adalah berapa banyak buku yang mau dibaca, kursus apa saja yang ingin diikuti, seminar apa saja yang ingin didatangi, hapalan Quran mau ditambah berapa banyak dalam waktu 18 bulan, dst. Bisa disesuaikan dengan keadaan masing-masing.

Bersemangat menjadi lebih baik setiap hari. Hidup ini sebuah perjalanan, yes. Ujungnya surga, kapan pun akhirnya. semoga kita semua husnul khatimah.

Saya melakukan kesalahan sangat besar beberapa tahun ini. Kesalahan yang berimbas pada kesalahan-kesalahn berikutnya. Membuat kebal dan tebal. Hingga akhirnya menjulang tinggi dan meletus bagai letuusan Krakatau. Berefek pada kehidupan sedunia. Yes. Duniaku terasa berguncang hebat.

Berikut ini hikmah yag bisa diambil
1. Lakukan bisnis dari hati. Sesuaikan dengan kesukaan dan panggilan jiwa. Karena fulltime bussines, membutuhan ketahanan yang kuat. Kalau hanya sekedar ikut-ikutan trend, sangat rentan tergerus zaman.
2. Pupuk visi dan misi setiap hari. Tujuan besar harus selalu diingatkan setiap hari, agar tidak melenceng menjadi money oriented.Ada tujuan terselubung yang jauh lebih besar. Atau bahkan bisa juga terbalik, mendekati lantaran visi surgawi, padahal tak ayal sebuah kamuflase dari tujuan kapitalisme penuh laba.  wallahu'alam.
3. Deal itu harus jelas dan tepat. Jangan gak enakan, jangan minder duluan. You have a super power.
4. Skills memang bisa dijadikan acuan untuk berkongsi, tapi ingat, ada perjanjian untuk menguatkan komitmen. Skills susah dinilai secara kasat mata. Maka nilailah dengan besaran mata uang.
5. Kalau sudah merasa banyak kerja sendiri (tapi tetap salah), sementara yang lain hanya komentar kasih saran, tanpa walk the talk, tanpa kasih pengorbanan waktu, tanpa kasih sumbangan modal, bye sajalah. campak ke laot.

And the most important think is, there's always a superbestfriends, no matter how odong you are.
Superbestfriends will always hug you, cheer for you, and love you. Gak peduli seberapa terpuruk atau sungguh bangkrutnya kita. haha.  

Mari move on, urusin Allmay dan Tujuhari. :D
Mohon doanya ya..

"Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu" (Pidi Baiq)



Beberapa hari lalu saya menyelesaikan membaca novel karangan Pidi Baiq yang baru saja terbit, Milea: Suara dari Dilan. Novel ringan yang cukup membuat kecamuk. hahaha. Novel ini mampu saya baca dengan kecepatan yang lumayan, hanya dibutuhkan waktu sekitar 4 jam untu menyelesaikan membaca novel ini.

Menurut saya, novel ini menjadi penyeimbang dari dua novel sebelumnya, Dilan 1990 dan Dilan 1991. Jika pada buku sebelumnya ceritanya sangat renyah, ringan, teriring kebat kebit romantisme remaja. Maka, pada novel ini dirasa lebih dewasa. Lebih matang sudut pandangnya.

Penulisan Pidi Baiq masih sangat kental dengan ciri khasnya. Walau saya merasa pada novel ini lebih kaku, serta ada beberapa penulisan yang semestinya diedit dengan lebih seksama. Butuh tambahan sedikit editan di cetakan berikutnya .

Ide ceritanya sederhana, tentang sepasang kekasih yang kemudian putus, saling menghormati untuk tidak saling mengganggu karena sudah mendengar kabar bahwa sang mantan telah menemukan pengganti masing-masing. Keputusan yang sangat dewasa. Tapi ternyata semua itu pada awalnya adalah sebuah langkah keliru, sehingga benar-benar menjadi kenyataan yang pahit.

Dilan dan Milea yang (ternyata masih) saling mencintai, meski sudah tidak bersama lagi. Meski sudah menemukan pengganti. Sebuah  novel dengan cerita yang lekat dengan keseharian. Tak jarang kita enggan untuk menjalin silaturahim dengan orang yang sudah menyakiti kita. Padahal itu sebuah kesalahan besar. Jangan berprasangka buruk dan jangan gengsi untuk triple kroscek sebelum berprasangka baik. Agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Worth to read.

Saya tengah membaca buku David and Goliath by Malcolm Gladwell. Sebenarnya ini kali kedua saya membaca buku ini. Namun, karena pada membaca yang pertama saya berhenti di tengah jalan, dan lupa sudah baca sampai mana, akhirnya saya baca ulang lagi dari halaman awal.

So far, buku ini sangat bagus, meski saya sangat tidak suka dengan bagian pengantar dan bagian awal. Silakan di skip saja kalau perlu. (Eh).



Pada bagian ketiga buku ini diceritakan mengenai Relative Deprivation. Sebuah istilah yang dibuat oleh ahli sosiologi Samuel Stouffer ketika Perang Dunia II berlangsung. Deprivasi relatif adalah sebuah kondisi dimana seseorang, akan membentuk kesan bukan secara global, dengan menempatkan diri di konteks terluas. Tetapi kita seringkali menempatkan diri secara lokal. Membandingkan diri kita dengan orang-orang 'di kolam yang sama'.

Setelah saya renungkan, teori ini memang banyak sekali terjadi pada kehidupan sehari-hari. Kita akan cenderung lebih depresi ketika membandingkan diri dengan lingkungan sekitar yang terdekat. Misalnya saja, lulusan universitas terkemuka yang sudah satu setengah tahun lulus, tapi belum juga mendapatkan pekerjaan yang baik, sementara teman-teman seangkatannya sudah mulai bekerja di tempat bergengsi, atau sudah mulai melanjutkan kuliah lagi di kampus ternama. Bagi orang yang 'tertinggal' dan terlihat tanpa kemajuan, ini adalah kondisi yang sangat buruk. Tekanan pembanding yang demikian hebat. Padahal jika dibandingkan dengan kondisi lain, teman yang Drop Out, atau bahkan tidak sempat menginjak bangku kuliah, justru kondisi ini seharusnya kondisi yang bisa lebih di syukuri.

Atau, seorang siswa yang sangat berprestasi di sekolah kecil tentu sangat membanggakan. Tapi begitu siswa tersebut masuk ke sekolah terbaik di kota. Dan ternyata tidak mendapatkan peringkat sama sekali, bagi anak yang terbiasa ada di deretan juara umum lantas ada di deretan belakang, terkadang bukan hal mudah. Padahal, jika dilihat dari sisi lain, anak itu tetap saja pintar. Mendapatkan peringkat akhir bukan berarti menjadikan anak itu bodoh.

Ternyata, begitu banyak kebahagiaan yang bisa diperoleh dari sisi membolak balikkan perasaan dan sudut padang. Begitu juga sebaliknya, betapa banyak kegundahan yang hanya berasal dari kekeliruan sudut pandang kita dalam menilai keadaan.

Selalu bersemangat dan selalu memilih untuk bahagia ya.


Keadaanmu sekarang pasti akan menguatkanmu, lawan segala gundah dengan semangat super!


Salam manis dari Nela untuk kamu, yang sedang berjuang, apapun bentuk perjuangan kebahagiaanmu itu.    



pict from : neotoday.org

Tulisan ini harusnya ditulis pada akhir Juli kemarin. Tapi tidak apa-apa akan saya ceritakan ulang.

Awalnya, saya merasa banyak sekali membeli buku dan belum diselesaikan membaca dengan tuntas. Bahkan banyak buku yang tanpa sadar saya beli dua kali, dengan judul yang sama. Karena saya lupa sudah membeli buku itu sebelumnya. Ketika memeriksa kembali koleksi buku saya, saya merasa agak mubazir jika ini dibiarkan begini terus. Sementara saya juga belum bisa menyelesaikan membaca buku-buku tersebut dalam waktu dekat. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat #ProjectBukuNela Vol 1. Project iseng kecil kecilan untuk membagikan buku secara gratis melalui kuis kecil di Instagram.

Pada #ProjectBukuNela vol 1 tema yang saya ambil adalah Buku dan Keluarga. Karena menurut saya, pangkal dari segala kecintaan dengan buku bermula dari keluarga. Kebisaan kecil di dalam keluarga,

Saya meminta untuk para peserta #ProjectBukuNela untuk memposting di akun Instagram pribadi, postingan kreatif sesuai tema dengan persyaratan ringan seperti men-tag dua orang teman dan menggunakan hastag tertentu. Pemenang pada project pertama ini mendapatka buku Fatimah az-Zahra karangan Sibel Eraslan.

Hidup adalah sebuah perjalanan dengan haluan akhirat. Jangan pernah berganti haluan, kalau mau selamat.

Lelah sangat mungkin, gundah sangat lumrah, tapi akankah kita mau untuk berganti tujuan?

Sibuk, senggang, semua ujian. Terlalu longgar waktu juga sebuah ujian. Saya sudah merasakan keduaya. Bisnis dan kerja kantoran, semua ujian.

Perempuan, titik terlemahnya ada di perasaan. Jika lelah menyergap emosinya, gundah langsung menyergap dari segala arah. Titik kesenangannya seringkali ada pada hadiah dan harta yang bergelimang. Itulah sebabnya wanita suka dengan perhiasan, berlian, barang-barang mewah untuk pemenuhan rasa kebahagiaan, emosi yang penuh.

Lain halnya dengan Laki-laki. Titik terlemahnya ada di penglihatan. Jika salah lihat, tergoda dan niscaya akan mudah sekali kacau akal logikanya. Itulah alasannya mengapa seringkali wanita digadang-gadang jadi kelemahan laki-laki. Visual wanita yang menawan. Titik kesenangan laki-laki berada pada kekuasaan. Ego, harga diri menjadi hal yang tak kasat mata tapi dikejar.

Mungkin itujuga sebabnya, Allah janjikan Laki-laki yang syahid akan dilayani oleh 74 Bidadari cantik bermata jeli. Menjadi Raja di singgasana mewah. Sementara perempuan syahid akan dijanjikan harta dan hadiah berlimpah dari Allah. Menjadi Ratu, dari para bidadari. Bahkan lebih utama dibanding bidadari bermata jeli.

Masih mau jadi orang lemah? mau jadi apa?
Yuk Nel semangat!


Kembali ke Allah, La tahzan.
:D
  

Katanya, kalau hati sedang baik keadaannya, sedang sehat jiwanya, melihat orang lain senang kita akan senang. Melihat orang lain dalam kesusahaan kita akan ikut merasakan. Lembut dan ringan rasanya. tapi belakangan ini sepertinya aku sedang sakit hatinya. Karena mendengar adik kelas menikah duluan, bukannya senang tapi malah terasa nyeri. Mendengar teman sepermainan melahirkan anak ketiga, bukannya senang tapi malah terasa hambar, dan mendengar teman berangkat kuliah ke luar negeri, bukannya bersemangat tapi malah aku merasa super iri. Bahkan melihat orang yang tinggal di luar negeri (hanya) ikut keluarganya entah untuk jalan-jalan atau tinggal sementara, rasanya seperti ingin mencubit diri sendiri.  Melihat bisnis orang lain lancar, bukannya termotivasi aku malah merasa bertahun-tahun ini sangat dudul dan odong, betapa salah langkah bisa berakibat sedemikian fatal. Melihat hapalan orang lain meningkat drastis aku menjadi sedih. Kenapa begitu? kenapa aku tidak bisa begitu?


Mungkin aku sedang sakit hati.



Doakan aku ya teman-teman.

Seringkali, kita lupa akan nilai suatu benda. Seringkali kita remehkan hingga tak terasa mengabaikan begitu saja. Belakangan ini, saya ikut membantu untuk mengurus warung kelontong kecil milik orang tua. Produk yang dijual adalah bahan pokok, jajanan dan barang-barang kebutuhan dasar. Sejak saya masih kecil, sebenarnya di rumah sudah ada warung. Tapi beberapa tahun belakngan sempat tutup. Dan akhirnya beberapa bulan lalu dibuka kembali.

Sejujurnya, saya selalu tidak antusias dengan warung. Jaga warung aja ogah-ogahan. Karena harus selalu standby berjilbab rapi di depan rumah. haha. Tapi, untuk membuka kembali warung kali ini, saya ikut campur saat pembelanjaan awal barang-barang yang jadi modal. Serta ikut ambil suara saat diskusi mengenai pricing-nya.

Saya yang terbiasa jualan di lanah pakaian, fashion, dan jilbab sangat tercengang dengan perputaran uang di Warung Kelontong. Untung yang diambil bagi pemilik warung rata-rata tidak sampai seribu rupiah per pcs. Yes. Receh banget. Bahkan seringkali hanya ada gap laba seratus atau dua ratus rupiah. Huhu. Kok pas tahu jadi sedih.

Saat jualan jilbab, rasanya minimal banget sudah dapat Rp 5.000 per pcs yang terjual. Seringkali lebih dari itu. Bahkan saya men-set-up keuntungan bersih untuk Reseller atau Agen minimal Rp 10.000 per pcs. Nah ini, orang tua sendiri, Pricing-nya kok gini-gini amat. haha. Seratus dua Ratus di alfamart bahkan sudah tidak dihargai. Selalu saja diganti dengan 'Boleh disumbangkan gak mba?' Padahal belum dijelaskan juga akan disumbangin kemana, kita udah iya iya aja.

Begitu aku protes ke Bapak, beliau hanya ketawa-ketawa dan menanggapi dengan ringan. Kata beliau, jualan itu, untung 10% aja udah bagus lho. Kalau modal seribu, dijualnya Rp 1100, udah alhamdulillah. Karena kalau kemahalan, pasti lebih memilih beli ke toko lain.

Kemudian ku flash back, sepertinya pernah dengar kalimat ini di suatu tempat. Haha. Usaha dengan laba 10% itu worth it untuk diperjuangkan. Apalagi kalau low risk. Kalau agak menengah resikonya, usahakan laba berada di 20-30%. Tapi untuk fashion laba 50% itu sangat normal.

Bahkan, recehan yang rasanya bikin pegal saja, kalau benar-benar dihargai akan bisa bernilai. Betul seratus rupiah itu kecil, tapi karena modal yang dikeluarkan juga hanya seribu rupiah. Jika modalnya diubah jadi Sepuluh Juta rupiah, nilai laba yang diperoleh menjadi Satu Juta rupiah, terdengar lumayan besar bukan?

Jadi, mulai sekarang, mari kita hargai setiap recehan. Hargai setiap kembalian. Karena tanpanya, uang kita akan selalu sulit untuk menggenap. Kalau mau teliti, gap harga antara alfamidi dan alfamart aja berasa banget lho. haha.

Untuk yang lagi belajar jualan, mari kita menghargai recehan, entah besar atau kecil laba yang kita terima, sesungguhnya nilai pelajaran dan berkahnya berkali lipat dari itu semua. InsyaAllah. Jualan itu sunnah, dan Rasulullah sangat piawai dalam urusan niaga. Semoga kita kecipratan berkah.

Seberapapun penghasilanmu, yang penting dihargai dengan rasa syukur. Harga yang sesungguhnya bukanlah nominalnya, tapi seberapa besar syukur kita.

Alhamdulillah.

Peluh, keringat, genderang perut yang menagih makan siang. Sungguh sangat nikmat. Saya tidak tergolong rajin, tapi saya sangat menikmati bekerja keras, bersungguh-sungguh.  Bersantai dan berleha di atas kasur sambil di depan kipas angin memang menyenangkan, tapi ada kesenangan lain ketika saya berjuang. Ya, berjuang.

Adalah sebuah nikmat, Allah izinkan untuk berjuang, untuk berkerja dan menghasilkan karya. Tak semua orang bisa berpeluh dan menikmati peluh, banyak yang berkeringat, lantas mengeluh. Panas terik, abu jalanan dan harmoni polusi yang seringkali mengisi hari, selalu banyak yang bisa disyukuri. Kepada abang-abang boneka goyang yang selalu aerobik menggerakkan boneka buntat di pinggir kemacetan. Abang-abang penjual tahu yang tanpa bosan menjajakan tahu di pinggir underpass, berharap mobil-mobil yang diisi manusia kebosanan bisa jajan, menikmati tahu bercampur mecin dan cabai rawit. Atau adik-adik penjaja tissue di parkiran masjid dan pinggir stasiun. Mereka selalu merekah, bisa tersenyum gembira seakan lupa suasana.

Adalah sebuah nikmat, jauh dari rumah, untuk menjemput rahmat. Selembar dua lembar ribuan, sehari dua hari pengalaman. Allah takkan pernah sia-siakan jalan nasib orang. Allah pasti sisipkan pelajaran. Beragam muka kehidupan dengan balasan yang sama. Beragam macam ujian dan cobaan dengan balasan yang serupa.

Tangan tangan kebas, kaki-kaki mati rasa, Allah tahu. Allah sangat tahu. Mari kita nikmati segala kesibukan. Iringi dengan irama istighfar dan hadallah yang senantiasa beriringan.

Semangat terus ya, apapun kondisinya. Semangat berjuang!

Baru-baru ini, ramai diperbincangkan satu lipstik terbaru keluaran produk lokal, dengan nama Rollover Reaction(RR). RR baru di launching awal tahun ini, dengan model kembarannya Olivia Jensen (info gapenting,wkwk). Konten marketing yang dibuat oleh RR menurut saya sangat bagus. Instagram yang terencana dengan editan gambar yang sangat clean dan chic. Pertama kali lihat akun instagramnya, saya mengira ini adalah produk impor yang menginvasi negeri kita. Seperti produk lipstik kalangan menengah lainnya.

Rollover Reaction menyasar customer kalangan menengah dengan membandrol harga lipstik creamnya Rp 119.000.  Jauh diatas harga lipstik lokal biasa, seperti Wardah, Wet n Wild, Purbasari, Martha Tilaar, dsb. tapi masih dibawah harga lipstik impor yang sering didengar, seperti Burjouis, The Balm, dsb. Menurut analisa saya, RR menyasar customer lipcream dengan hasil Matte dan tahan lama yang selama ini dikuasai oleh NYX. Harganya beda tipis sekali dengan NYX soft matte lipcream.

Satu kelebihan dan juga kekurangan RR, sebelum restock di websitenya pada tanggal 27 Juli 2016, produk ini sangat susah dicari. Sold Out dimana-mana, bahkan olshop biasa yang sudah me-mark-up pun kehabisan stock. Scarcity effect yang sangat berhasil. Perpaduan antara penasaran dan kesal karena tingkat kesulitan untuk mendapatkan barangnya, membuat RR ini cukup viral dan di rekomendasikan Mouth to Mouth. Kekurangan yang berbuah word of marketing yang oke. haha. Sayangnya, RR tidak mengimbangi dengan sistem website yang oke. Pemilihan pembayaran yang merepotkan, hanya bisa melalui veritrans, rekening beberapa bank yang down karena high demand, serta pengiriman via RPX yang tidak mencantumkan resi pengiriman. Hal ini membuat pembeli merasa was-was, paketnya sudah sampai mana, tidak ada pemberitahuan secara resmi. Saranku sih, mungkin RR bisa mnyertakan JNE, J&T, atau Sicepat yang lebih lumrah dan bisa dipakai masyarakat, dengan kualitas pelayanan yang bagus. Bahkan Si Cepat langsung mengirim SMS ke penerima paket nomor resi yang dikirimkan. Sehingga customer bisa lebih tenang.

Saya pertama kali tahu dari teman yang kebetulan sudah punya duluan. Mencoba pakai, dan melihat teman saya memakai RR terlihat sangat bagus. Jadilah saya juga kepengen. ihihiw. Sebenarnya saat itu juga saya mencoba lip matte dari The Balm, hasilnya juga sangat bagus, tapi beda harganya juga lumayan. The Balm dibandrol Rp 229.000 dan pemakaian The Balm harus dibarengi dengan lip balm, karena membuat bibir agak kering.

Rollover Reaction saat ini tersedia dalam 6 pilihan warna, Maxwell, Lizzie, Lucy, Sally, Saddie, dan Prudence. Semua warnanya bernuansa pastel, termasuk Maxwell, meskipun warnanya Merah Gelap, tapi sangat manis dan harmonis dengan warna lain yang pastel. Saya membeli 4 warna, meskipun awalnya galau banget, mau dijual lagi atau dipakai sendiri, pada akhirnya gaada yang dijual lagi. haha. Ke-empatnya asik kalau di mixed. Lucy mix Maxwell, atau Lucy mix Saddie, atau Saddie mix Sally. Akan memunculkan warna-warna baru yang unyu. Warna-warna RR akan cenderung Seuded dan kalem. Walaupun kalau dipakai makan juga luntur sebagian, tapi RR lumayan tahan lama. Apalagi kalau dipakai dalam kondisi puasa. hahaha. Justru lipstik yang sangat awet, perlu dipertanyakan. Dibuat dari bahan apa aja tuh bisa tahan banget gitu.. hihiw.

Satu lagi yang bikin tambah suka dengan RR, kandungannya yang Paraben-Free! yes. masih lumayan angka makeup yang gak pakai Paraben. Walaupun sebenarnya boleh-boleh saja menggunakan Paraben asala masih dibawah batas ambang kesehatan. Tapi kalau bisa kita hindari sekalian, kenapa masih pakai yang ada Paraben-nya? hehe.


kapan-kapan pengen aku share deh swatches dan tampilan warna-warnanya. Mudah mudahan segera ya..
See yau, keep shine!
Happy International Lipstick Day! *muah*