Many Miles To Go

Pernah merasa segala becanda menjadi kenyataan?

Rasanya, setiap omongan itu sungguh harus benar-benar dijaga. Hadist yang bilang 'berkatalah yang baik atau diam' itu tidak boleh diabaikan. Bahkan dari celotehan becanda kadang tak sengaja menjadi doa dan akhirnya berjumpa menjadi kenyataan.

Beberaa waktu belakangan ini seringkali mendapati celotehan ringan yang cenderung hanya sekedar becandaan belaka, malah berwujud nyata, berjumpa realita. Bahkan dimulai dari hal-hal sederhana.hingga ke hal yang sangat besar.

Suatu pelajaran yang sangat penting utuk aku pribadi, agar semakin berhati-hati dalam mengeluarkan kata. Entah mana yang akan Allah kabulkan segera.
Yuk lah banyak-banyak doa, karena doa adalah salah satu investasi yang hasilnya luar biasa, gak akan rugi, insyaAllah..

I never thought that I would ever feel this way.
I ask Allah to bless you every single day. I prayed about this just over a "million" times.
Who would ever thought that I could call you mine?
I want to spend the rest of my days with you.
I’ll just say it, ‘cause you’re the one.
And when times are tough, and we’ve got the world to see, Standing right beside you is where I want to be.

((Lagu spesial buat yang super setia, tapi agak stupid, jadi susah move on)) 

bisa dilihat disini videonya click here



[Verse 1]
It's a small town
Word gets around
And travels in circles
Through hoops, over hurdles
Everyone's careless
They talk about our mess
They don't care how it hurts me
Must think it was easy

[Pre-Chorus]
They say you have a new love
I'm happy for you, love
I just don't wanna meet her
Are you gonna keep her?

[Chorus]
Cause I don't wanna see you with her
I don't wanna see her face
Resting in your embrace
Her feet standing in my place
I don't wanna see you moved on
I don't think I'm that strong
It hasn't been that long
Since I was the one in your arms

[Verse 2]
I don't like being sober
That's when it hits me it's over
Although it was my choice
I can't shake your calm voice
Saying you found one
That makes you feel as strong
And helps you through hard times
Cause that job was once mine

[Pre-Chorus]
They say you have a new love
I'm happy for you, love
I just don't wanna meet her
Are you gonna keep her?

[Chorus]
Cause I don't wanna see you with her
I don't wanna see her face
Resting in your embrace
Her feet standing in my place
I don't wanna see you moved on
I don't think I'm that strong
It hasn't been that long
Since I was the one in your arms

[Bridge]
I don't wanna see you with her
I don't wanna see you with her

[Chorus]
Cause I don't wanna see you with her
I don't wanna see her face
Resting in your embrace
Her feet standing in my place
I don't wanna see you moved on
I don't think I'm that strong
It hasn't been that long
Since I was the one in your arms

[Outro]
Cause I don't wanna see you with her

special untuk mantan-mantan gebetan. HAHA.

Goodbye 28,

nelaindah

Aku ingin begini, aku ingin begitu, ingin ini, ingin itu banyak sekali...


Kehidupan manusia penuh dengan batasan-batasan. Batas antara bayangan dan kenyataan, antara halal dan haram, antara benar dan salah, antara ingin dan butuh. Batas akan senantiasa hadir, jika masih ada perbedaan. Jeda perbedaan inilah yang seringkali menjadikan manusia bermacam-macam tingkah lakunya. Jeda yang mengubah aksi-reaksi setiap manusia berdasarkan kondisinya masing-masing.

Sumberdaya yang terbatas, membuat garis batas semakin jelas. Berbeda dengan keadaan yang cenderung melimpah. Walau batas itu pasti ada, tapi terlihat bias. Mana yang lebih baik? Terkadang kita selalu melihat keadaan yang berbeda dengan yang kita alami menjadi keadaan yang lebih baik. Padahal belum tentu. Sumberdaya yang melimpah cenderung melenakan, dan sumberdaya yang terbatas cenderung mendekati keputusasaan. Everything in this life is a test.

Beberapa bulan ini, aku perlahan mencoba meresapi perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Mengurutkan kembali segala sesuatu sebelum mengambil keputusan. 'Pentingkah? Bisa ditundakah? Mana prioritas yang lebih utama?' Pertanyaan-pertanyaan serupa kuputar ulang berkali-kali.

Baikkah kalau membeli buku ini, padahal buku yang lama saja belum dibaca.
Baikkah jika menabung dan membeli instrumen investasi, padahal masih ada hutang yang belum dibayar.
Baikkah jika melakukan banyak kerjaan sekaligus, mengoptimalkan potensi, walau katanya fokus itu lebih utama.


Semua jawaban itu mengacu pada muara yang sama. Perbedaan hasil keputusan akhir berpangkal pada pengelolaan hawa nafsu kita saat menilai suatu pilihan. Antara bayangan dan kenyataan, antara kelebihan dan kekurangan, antara harapan-harapan. Tak hanya penilaian logis dan realistis, tapi juga diserati godaan setan yang terkutuk.

Maka, untuk mengurangi dampak yang tidak diinginkan, segala pengelolaan hawa nafsu dan pemilihan keputusan, sebaiknya berdasarkan ridho Allah. Mana yang sekiranya Allah lebih suka. 

Sudah lewat pertengahan tahun 2017. Bagaimana kabar 6 bulan terakhir?
((typical orang jarang nulis blog nih)) haha.



Tadi siang ada seorang teman yang bertanya kabar kepadaku,
'Bagaimana hidup Nel? Ngapain aja sekarang?'

trus tiba-tiba ku menjawab dengan sangat dodol,

'Hidupku biasa aja sekarang, dataaaaar aja (sambil meragain jalan lurus pakai tangan), bekerja setiap hari senin hingga jumat, ya gitu-gitu aja lah'

'Allmay masih  Nel? Melangit masih Nel?'

'Allmay masih, cuma lagi jarang kuurus nih, belum kepegang, Melangit masih ada, tapi aku udah ngga ngurus lagi, udah ada yang ngurusin'

Sepulang dari pertemuan, ku malah jadi kontemplasi, 'iyakah hidupku sedatar itu? iyakah hidupku gitu-gitu aja? Yakin mau begini-gini aja nel? Kok rasanya kurang berkarya ya..'

Aku tidak sedang membandingkan dengan teman-teman lain yang memang karir profesionalnya sangat melesat,  dan aku juga tidak membandingkan dengan teman-teman yang memilih menjadi ibu rumah tangga yang kemudian terlihat sangat bahagia dengan kehidupan keluarganya. Aku hanya membandingkan dengan 'Aku' yang dulu, dengan 'Aku yang penuh dengan mimpi dan rencana' dengan 'Aku yang penuh dengan ambisi dan tekad'. Kok rasanya belakangan ini kurang berjuang, banyak terbawa arus sungai di hujan gerimis, atau terbawa senyapnya macet ibukota yang kadang bikin nge-blank.

Apakah aku mengalami kemunduran pencapaian pribadi? atau masih ada kemajuan meski tidak signifikan?

Bersyukur hidup masih berjalan, sehat masih menemani, dan beragam kesempatan masih saja muncul bergantian. Walau pada kenyataannya karena jiwa yang entah sedang apa, raga yang sedang gak konstrasi, seringkali kesempatan-kesempatan itu tersambar angin sore. Lenyap tanpa disadari kehadirannya.

Beberapa hari lalu, teman sekelasku saat kuliah dulu, ada yang dipanggil Allah. Bayu Isra Liswardhana atau kami semua memanggilnya dengan Ibay. Seorang Manager di BRI, dengan karir yang sangat gemilang, tiba-tiba saja Allah uji dengan penyakit maha dahsyat, tumor kecil di otak. Ibay yang selalu penuh semangat, sangat kreatif, paling supel, paling banyak temannya, paling sering jadi MC, baik relawan atau profesional. haha. Untuk acara gratisan aja doi semangat banget nge-MC, apalagi acara profesional yang memang menjanjikan. Ibay yang semasa kuliah dulu adalah satu cowo paling gaul, bawaannya selalu aja happyyyyy banget, gak disangka Allah uji dan Allah panggil duluan. Umur memang bisa habis kapan aja. Kita cuma bisa menjaga pola hidup sehat dan pola hidup shalih. Biar bisa bahagia abadi dunia akhirat. Semoga Allah ampuni segala dosa dan terima semua amal ibadah Almarhum. Segala kebaikan menjadi syafaat, dan segla khilaf diampuni Allah.

Kejadian-kajadian ini mengarahkan pada satu titik, 'kalau tiba-tiba meninggal, sudah punya warisan amal apa Nel? iyakah mau gini-gini aja tanpa karya yang bisa jadi jariyah?'

Semoga tulisan-tulisan kecil di blog ini kelak bisa menjadi syafaat, bukan hanya sekedar kicauan galau dan tumpukan sampah pikiran seperti postingan-postingan dimasa lampau. Semoga kita bisa selalu mengarah pada kebaikan dan kebahagiaan yang abadi.

Zemangat!
Hello July! This is your month to excell!



ps: maaf baru ngeblog lagi karena baru bisa login. haha.  Macam banyak aja yang baca blog kau ini Nel. :)))

Pagi ini, aku melihat seorang ibu yang dengan telaten mengurusi ayahnya. Memberikan duduk di kursi prioritas kereta commuter line, menggandeng tangan saat hendak turun. Membisikkan, 'Ati-ati pak nanti lihat ke bawah ya, takut kejeblos'. Begitu kira-kira omongannya, aku tidak mendengar begitu jelas karena padatnya kereta dan posisi kami yang agak berjauhan.




Dilain kesempatan, aku naik kereta jam pulang kantor, padat sekali. Tiba-tiba dari arah kursi penumpang mau turun seorang ibu, dengan seorang anak sekitar umur 5 tahun atau awal SD. UNtuk turun orang dewasa saja, susahnya luarbiasa. Semacam berenang dilautan manusia. Dempet sana dempet sini, dorong sana dorong sini. Haha. Tapi saat sang ibu dan anaknya hendak turun, dengan menggandeng tangan sang anak, tetap menjaga kontak mata dengan anaknya, dan menampilkan wajah bahagia tanpa terlihat kekhawatiran sedikit pun. padahal terlihat dari tangan si Ibu yang melindungi kepala dan badan si Anak dari himpitan tas penumpang lain. Membuat jarak yang cukup untuk si Anak bernafas dan berdiri dengan kokoh. Si anak pun bisa berjalan menembus padatnya penumpang kereta.

Aku yang menyaksikan entah kenapa rasanya begitu terharu. Manusia, selalu saja mempesona dalam segenap kesederhanaannya. Selalu saja memukau dalam segala bentuk ujian. Kita selalu punya orang-orang sekitar yang senantiasa membuka tagannya untuk kita gandeng. Bukan tentang kita yg butuh atau mereka yang butuh. Tapi untuk selalu merajut makna kehidupan, menjalani kehidupan dengan menebar manfaat. Kalau rasa sayang dan cinta kepada manusia saja tanpa niatan macam- macam bisa membuat kuta sangat bahagia, apa jadinya jika semua dipersembahkan dan diniatkan untuk yang Maha Penyayang? Semoga kebahagiaan yang abadi menanti kita semua.

Cinta dan kasih sayang adalah bahasa universal yang bisa menembus beragam lapisan bumi dan langit, semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung untuk mengecapnya.

Berikut ini daftar pertanyaan yang seringkali mampir di telinga..

• Mau nikah umur berapa?
• Target dan rencana nikah kapan?
• Mau punya anak berapa?
• Mau serius gak?
• Mau gak sama temen gw?
• Mau gak sama atasan gw?
• Mau gak gw kenalin ama seseorang?
• Punya cv gak? minta dongs..
• Mau gak sama yang ini?
• Udah ada calon belum? 
• Mau sampai kapan sendiri?
• Kak, umur udah berapa? nikah kak...
• Kapan nyusul?
• Nunggu apalagi sih?
• Jangan nolak mulu, nolak mulu ya?
• Kriteria turunin dikit makanya, jangan pemilih gitu, mau yang gimana sih?
• Berkeluarga butuh persiapan, udah nyiapin apa? 

Dan tak ada satupun pertanyaan yang diajukan oleh orangtuaku. Haha. Orang tuaku ada;ah tipe yang gak pernah ikut campur masalah beginian. Semacam hal aku pulang malam pun jarang sekali ditegur. Atau ditanya kapan pulang juga sangat jarang. Lewat tengah malam belum pulang cuma ditanya, 'Pulang ngga? nginep dimana?'

Ada rasa lega menyeruak diantara rasa gemas. Bersyukur memiliki orang tua yang gak banyak menuntut. Tak jarang yang buru-buru ambil keputusan padahal belum matang. Gemas karena pengen jadi ibu-ibu ditambah sekeliling sudah pada punya anak, bahkan 2 hingga 3. hahaha. Tapi orang tuaku ngga ngaruh, setiap kali cerita, habis menjenguk si A yang sedang hamil anak kedua, atau menjenguk si B yang baru saja melahirkan, tetep weh begitu aja mereka mah. Malah mengingatkan lagi, kalau serius gak mau kerja kantoran, jangan hilang semangat, harus bangkit dan belajar lebih giat, nyaranin baca buku lebih rajin, jangan kebanyakan nonton leptop katanya. wakaka (ketauan lagi sering marathon nonton drakor)  

Saya melakukan kesalahan sangat besar beberapa tahun ini. Kesalahan yang berimbas pada kesalahan-kesalahn berikutnya. Membuat kebal dan tebal. Hingga akhirnya menjulang tinggi dan meletus bagai letuusan Krakatau. Berefek pada kehidupan sedunia. Yes. Duniaku terasa berguncang hebat.

Berikut ini hikmah yag bisa diambil
1. Lakukan bisnis dari hati. Sesuaikan dengan kesukaan dan panggilan jiwa. Karena fulltime bussines, membutuhan ketahanan yang kuat. Kalau hanya sekedar ikut-ikutan trend, sangat rentan tergerus zaman.
2. Pupuk visi dan misi setiap hari. Tujuan besar harus selalu diingatkan setiap hari, agar tidak melenceng menjadi money oriented.Ada tujuan terselubung yang jauh lebih besar. Atau bahkan bisa juga terbalik, mendekati lantaran visi surgawi, padahal tak ayal sebuah kamuflase dari tujuan kapitalisme penuh laba.  wallahu'alam.
3. Deal itu harus jelas dan tepat. Jangan gak enakan, jangan minder duluan. You have a super power.
4. Skills memang bisa dijadikan acuan untuk berkongsi, tapi ingat, ada perjanjian untuk menguatkan komitmen. Skills susah dinilai secara kasat mata. Maka nilailah dengan besaran mata uang.
5. Kalau sudah merasa banyak kerja sendiri (tapi tetap salah), sementara yang lain hanya komentar kasih saran, tanpa walk the talk, tanpa kasih pengorbanan waktu, tanpa kasih sumbangan modal, bye sajalah. campak ke laot.

And the most important think is, there's always a superbestfriends, no matter how odong you are.
Superbestfriends will always hug you, cheer for you, and love you. Gak peduli seberapa terpuruk atau sungguh bangkrutnya kita. haha.  

Mari move on, urusin Allmay dan Tujuhari. :D
Mohon doanya ya..

Hidup adalah sebuah perjalanan dengan haluan akhirat. Jangan pernah berganti haluan, kalau mau selamat.

Lelah sangat mungkin, gundah sangat lumrah, tapi akankah kita mau untuk berganti tujuan?

Sibuk, senggang, semua ujian. Terlalu longgar waktu juga sebuah ujian. Saya sudah merasakan keduaya. Bisnis dan kerja kantoran, semua ujian.

Perempuan, titik terlemahnya ada di perasaan. Jika lelah menyergap emosinya, gundah langsung menyergap dari segala arah. Titik kesenangannya seringkali ada pada hadiah dan harta yang bergelimang. Itulah sebabnya wanita suka dengan perhiasan, berlian, barang-barang mewah untuk pemenuhan rasa kebahagiaan, emosi yang penuh.

Lain halnya dengan Laki-laki. Titik terlemahnya ada di penglihatan. Jika salah lihat, tergoda dan niscaya akan mudah sekali kacau akal logikanya. Itulah alasannya mengapa seringkali wanita digadang-gadang jadi kelemahan laki-laki. Visual wanita yang menawan. Titik kesenangan laki-laki berada pada kekuasaan. Ego, harga diri menjadi hal yang tak kasat mata tapi dikejar.

Mungkin itujuga sebabnya, Allah janjikan Laki-laki yang syahid akan dilayani oleh 74 Bidadari cantik bermata jeli. Menjadi Raja di singgasana mewah. Sementara perempuan syahid akan dijanjikan harta dan hadiah berlimpah dari Allah. Menjadi Ratu, dari para bidadari. Bahkan lebih utama dibanding bidadari bermata jeli.

Masih mau jadi orang lemah? mau jadi apa?
Yuk Nel semangat!


Kembali ke Allah, La tahzan.
:D
  

musim barat, December.


Teorinya sih, cuaca di Indonesia saat Desember cloudly, banyak badai, gelombang tinggi, angin, hujan. Sudah mulai kerasa, sudah pancaroba, lengkap dengan segala macem batuk pilek pelengkapnya. Ditambah lagi kantong gawat darurat dan kalap belanja. wakaka. pening kepala.


Kalau menurut Yasmin Mogahed di bukunya yg berjudul Reclaim your heart, kira kira begini..

'Bukankah dengan badai, kita jadi inget Allah, kuasa Allah, bersimpuh penuh harap hanya kepada Allah. Kadang itulah kenapa Allah ciptakan badai besar ditengah lautan. Tak ada selain Dia yang patut jadi pegangan. Pasrah. Maka bersyukurlah, bermunajat lah.'

Yah, itu bahasa yang aku tangkep sih yah, tepatnya gimana gak inget. Bukunya bahasa inggris book. gak perlu diapalin satu satu pan.


Mari kembali pada Allah, kembali mengoreksi kadar iman-islam-ihsan kita.
Kembali memupuk target baru, di bulan yang baru. Masih ada satu bulan penuh untuk meraih segala target tahun ini. Semangat!



Gak usah kebanyakan khawatir, tembak ajalah. Do something. Something matters of course. wakaka. Menikmati setiap tikungan. Bernyanyi dalam hujan. Innallaha Ma'ana ❤️

Dewasa, entah apa kadar ukurannya.

Hanya sikap dan perbuatan yang bisa membuktikan.

Bukan dia yang sudah tua umurnya lantas berhak menyandang dewasa.
Bukan dia yang sudah beristri/bersuami yang lantas bertitel dewasa.

Itu hanya sekedar kebiasaan yang umum adanya dalam keseharian. Tak bisa digeneralisir begitu saja. Toh sudah sangat banyak bukti yang memperlihatkan demikian.

Terkadang para orangtua tak kalah anak-anak dengan anak-anak mereka.

Terkadang pasangan muda tak beda dengan mereka yang hanya 'pamer kebahagiaan'.

Terkadang anak-anak muda merasa dewasa kala menginjak 17 tahun usianya. Umur segitu rasanya seperti puncak masa remaja. Penuh gejolak sesaat yang jauh dari sikap dewasa.

Terkadang anak kemarin sore yang baru saja memasuki fase tertentu dalam hidupnya sudah gembar-gembor pada yang lain untuk mengikuti jejaknya. Toh sebenarnya baru kemarin sore, bahkan jangan-jangan belum merasakan ujian pertama pada 'fase-nya'. masih terbawa euforia kebahagiaan (atau kebanggaan) saja sepertinya.
-untuk memilih (fase) kampus saja misalnya, tak begitu valid kalau menanyakan pada mereka yang bahkan memperoleh IP semester pertama saja belum..

Iyakah dewasa adalah mampu menyelesaikan apa yang sudah dimulainya?
kalau begitu ceritanya, tak ada beda dengan murid-murid sekolah dasar yang dengan sigap menyelesaikan tugas-tugas kewajiban mereka.

Iyakah dewasa adalah mampu berdiri 'pada kaki sendiri', mandiri, tegap berdiri menghadapi tantangan hidup dan ekonomi?
kalau begitu ceritanya, untuk apa sosialisasi, bermanusiawi, kalo hidup sendiri saja sudah cukup. Bahkan ikan karang paling soliter pun masih memerlukan makhluk lain untuk sekedar bertahan hidup.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, dewasa itu waktu dan masa, ketika sudah bukan anak-anak dan remaja, sudah akil baligh.

In my opinion, dewasa itu tau waktu, bisa menempatkan diri kapan dan bagaimana bersikap yang paling tepat, dewasa secara akhlaq kuncinya.

~Wallahu'alam.


***
selamat ulang tahun ke 17, Anggun Dwi Ermawati 
(23 Agustus 1995- 23 Agustus 2012)

Beberapa minggu lalu, saya sangat bersemangat untuk mendonorkan darah. Ini bukan kali pertama untuk saya. Sepertinya kali keempat saya menjadi pendonor.Lupa sebenarnya sudah berapa kali. ehehe. ^^v.

Pagi-pagi, sekitar pukul 9 saya berangkat ke RSUD kota Depok. Sampai di lobi rumahsakit, saya tercengang. 'ini rumahsakit atau puskesmas deh, banyak banget orang..' Rumahsakit yang sering saya datangi biasanya cukup lengang, ramai, tapi tidak gaduh kebanyakan orang. Buru-buru saya ngibrit ke lantai 2, PMI, unit transfusi darah sesuai petunjuk pak satpam.

Elegy antara cita dan cinta. Ketika kandas dan mekar saling mengisi.

Jalan Mochammad Hoesni Thamrin, jalan protocol di kawasan Jakarta Pusat. Entah kenapa ada perasaan membuncah tiap melewatinya. Seperti saat melihat pagar sman 1 depok saat masih duduk di bangku sd hingga smp dulu. Yap. saya sudah jatuh hati pada smansa, bertahun sebelum saya menginjakkan kaki kesana. Selalu terbersit, 'saya harus sekolah disana'. Begitu pun dengan MH Thamrin.

Saya ingin kerja disana.

Naik transjakarta dari jalan sudirman menuju stasiun kota pada jam pulang kantor menjadi keasyikan tersendiri. Penuh dengan eksekutif-eksekutif muda bertampang asik dan tetap membumi, karena masih mau naik kendaraan umum. Saling diam, menikmati peluh yang bercucur. Bagai berada di salah satu metro di Tokyo.

Hey cinta, bersahabatlah dengan cita. Mari mekar bersama. J

Jumat, 27 Mei 2011, pukul 10.30 WIB saya memiliki jadwal sidang tilang di Pengadilan Negeri Depok. Pukul 10.40 WIB saya tiba di pengadilan, telat 10 menit, padahal saya sudah berangkat pukul 9.30 dari kossan saya di Babakan Lebak, Dramaga, Bogor. Seharusnya menurut perhitungan, saya bisa datang on-time, tepat pukul 10.30. hehehe. tapi ternyata, saya lupa, kalau saya harus beli bensin, mampir ke atm buat ambil uang, dan nanya sana-sini saat mencari lokasi pengadilan negeri. Alhahil, telat deh. Sudah beberapa tahun ini saya ga ke kota kembang, terakhir saya kesana, jalanan masih batu-batu grudukan, lubang-lubang dimana-mana. Ternyata sekarang udah mulus, tak ada hambatan. Pangling. hihi..

Sabtu, 21 Mei 2011 kemarin saya untuk pertama kalinya ditilang.

tanggal 21 April 2011 menjadi hari yang spesial. Yap. diperingati sebagai Hari kartini.

*~bisikan hati sebelum nulis~Agaknya lumayan telat, tapi gapapa lah..*