Many Miles To Go

Beri aku kesempatan
'Tuk bisa merindukanmu
(Jangan datang terus)

Beri juga aku ruang
Bebas dan sendiri
(Jangan ada terus)

Aku butuh tahu seberapa kubutuh kamu
Percayalah rindu itu baik untuk kita

(Pagi melihatmu) menjelang siang kau tahu
(Aku ada di mana) sore nanti
Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai

Baik buruk perubahanku
Tak akan kau sadari
(Kita berevolusi)

Bila kita ingin tahu
Seberapa besar rasa yang kita punya
Kita butuh ruang

(Pagi melihatmu) menjelang siang kau tahu
(Aku ada di mana) sore nanti
Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai

Kita tetap butuh ruang sendiri-sendiri
Untuk tetap menghargai rasanya sepi

(Pagi melihatmu) menjelang siang kau tahu
(Aku ada di mana) sore nanti
Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi

(Pagi melihatmu) menjelang siang kau tahu
(Aku ada di mana) sore nanti
Tak pernah sekalipun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai

Tak lagi sepi bisa kuhargai

No English dictionary has ever been able to adequately explain the difference between COMPLETE and FINISHED.
However, in a recent linguistic conference held in London, England, and attended by some of the best linguists in the world, Samsundar Balgobin, a Guyanese, was the clear winner.

His final challenge was this: "Some say there is no difference between COMPLETE and FINISHED.
Please explain the difference between COMPLETE and FINISHED in a way that is easy to understand".

Here is his astute answer: "When you marry the right woman, you are COMPLETE. But, when you marry the wrong woman, you are FINISHED.
And when the right one catches you with the wrong one, you are COMPLETELY FINISHED!"


((republish from my friends, velty's, path status))

Gw udah beberapa tahun ini selalu aja dapet momen tiap tanggal 21 April. Ga sengaja sih, tapi entah kenapa ada aja sesuatu.

21 April 1879, kelahirannya RA Kartini. Hahaha. Bocah SD juga tau sih kalo ini mah. :))

21 April 1988, kelahirannya Bang Nanim. wkwkw. amazing banget kan gw masih inget aja. Ketua sekbid gw jaman OSIS Smansa Depok tahun 2004/2005. Waktu itu, kita beberapa kali dianggap adik kaka, secara badan yang mayan seukuran. wkwkw.

21 April 2011, seminar penelitiannya Anis, trus malemnya gw kecelakaan di Jalan Ahmad Yani Bogor, deket stadion Pajajaran. Yes, yang tau Bogor pasti inget deh, jalanannya sepi banget, banyak pohon gede, satu arah. Jam 10an malem, gw kecelakaan disitu, sampe masuk IGD RS Salak. heu. Bikin gue insaf gak mau ngebut-ngebut lagi (walopun sebenernya pas kejadian gw gak lagi ngebut sih). Cuma agak trauma aja, alhamdulillah orang yang gw tabrak kaga kenapa-kenapa. cuma dagu gw aja yang mesti dijait dikit. Mayan buat bikin dagu jadi motif belah kepaksa. Haha.

21 April 2012, pertama kalinya selama hidup di dunia, gw patah hati. Momen patah hati paling parah sih. Hahaha. Sekarang aja lu bisa ngomong Neeeeel. lol.

21 April 2013, pertama kalinya gw beli aset yang mayan gede banget versi gw. Entah aset atau malah liability sih, terserah lah. Haha. tapi ini cukup bersejarah.

21 April 2014, ga kecatet sih ini kejadian apa aja hari itu.*peace*

21 April 2015, pertama kalinya pasang speedy indihooooome. hahaha. yehay! sekarang di rumah gue udah ada sinyal internet tanpa perlu pake kuota pulsa hape. hahahaha. (nyengir bahagia). harus rajin-rajin nulis ah, biar produktif, mesti rajin2 kepo plus browsing, biar gak kudet, mesti rajin-rajin riset biar makin maju. cailah. Kemaren-kemaren alesan aja kaga ada sinyal, kaga ada leptop. Oiya, gue abis dibeliin leptop sama mamaah. hahaha. Anak macam apa kau nak, leptop aja masih dibeliin. hiks. maklumlah CEO jaman sekarang, gajinya masih mevet UMR. hahaha. yang penting happy lah yaa, tiap ke bandung di tanggung kantor, plus nyetir mobil bensin di reimburse, itu juga gw udah seneng. Alhamdulilah.

Kejadian hari ini yang bikin sedih mah gak usah diungkit lah ya, jadi wanita mah mesti tough, happy ajalah. Life must go on. People come people go, the best will stay, memori selalu untuk selamanya.

beda tempat beda value beda kemasan beda value

Viral, word of mouth, ternyata banyak jalan dan caranya.

Murni, memang karena si penyebar ingin menyebarkan. Datang keinginan dari dalam hati seutuh jiwa.

Setengah terpaksa, yamisalnya aja, berhubung temen deket, atau temen kampus, atau temen apa gt yang meminta bantuan. Padahal mah gak pengen-pengen banget buat ngeshare.

Terpaksa. Yang ini biasanya gak sampe ke hati. Karena gak datang dari hati. Haha. sotoy abis.

banyak motif dibalik suatu prilaku.



Sebenernya pengen ngomongin broadcast yang kesebar di banyak grup WA ttg anjuran, himbawan, setengah taklimat untuk menonton suatu film islami yang baru aja launching.

Aku pribadi sih bener2 gaksuka sm broadcast itu. Hard selling nya bener2 keras, dan gak smooth. Entah broadcast itu beneran ditulis sama Penulis ceritanya atau hanya oknum. Yakalo emang bagus mah filmnya bagus aja, bakalan banyak juga kok orang yg viral dan ngomongin film itu. Ngajak dan rekomendasiin temennya buat nonton.

Sekian dan terimakasih.

Kemarin, saya meminjam laptop teman saya, Rohana -yang akan menikah tanggal 16 maret nanti- (info penting)

Ternyata, laptop milik Rohana tidak bisa mengetik huruf A.
Butuh kesabaran sangat dahsyat untuk bisa membuat huruf A terpampang dilayar dengan indahnya. Mulai dari meng-copy huruf A dari kalimat yang sudah ada di layar, memencet keyboard setengah paksa, samapai akhirnya mendapat ide untuk menggunakan on-screen keyboard. Haa, Alhamdulillah sudah ada teknologi itu.

Satu huruf saja sebenarnya.

Efeknya ternyata luarbiasa. Bikin siang yang mendung itu jadi berkipas-kipas.

Satu huruf saja sebenarnya.

Masih banyak tuts huruf yang lain yang patut disyukuri.

Satu huruf saja sebernarnya.

Tapi keberadaannya benar-benar membawa pengaruh.
seperti kamu, takkan pernah ada yg bisa mengganti *Tabok*

Jangankan satu huruf, satu titik saja, tanpanya sebuah cerita tak kan pernah berjumpa dengan akhir. :)

Alhamdulillah

:)

***
semoga sariawan ini cepet sembuh *eh

(postingan ini seperti membuka aib sendiri, deh ) *BODO


Untuk kamu, calon suamiku,
sebelum memutuskan untuk menjadikanku sebagai istrimu, kamu harus tahu,


Aku tidak biasa mencuci baju menggunakan tangan.
Huehehe. sepele ih. Tapi ini penting banget. Aku mencuci baju menggunakan tangan itu hanya saat di kampus saja, di asrama tepatnya. Selama di asrama, aku tidak pernah satu kali pun me-loundry baju atau ikut langganan bicu (bibi cuci). Semua dicuci menggunakan tangan. Sebuah prestasi sangat besar menurutku. Bahkan aku sampai membeli papan 'penggilasan' cuci untuk di rumah (untuk latihan.) Orang tuaku sampai heran. heheh.  


Aku belum bisa masak.
Jeder.jeder. Aku sangat ahli dalam beberapa masakan. Tapi secara keseluruhan, kesimpulannya mungkin memang belum bisa. Hanya masakan tertentu yang menjadi favoritku lah yang menjadi keahlianku.


Aku bukan super women.
Keinginanku ingin menjadi Full Time Mother, membuatku berpikir untuk tidak memasuki dunia kantoran. Aku hanya berusaha untuk memulai dunia bisnis disekelilingku. Mungkin ini tidak sesuai dengan impianmu, memiliki istri necis dan keren dengan stiletto 12 cm yang setiap pagi pergi ke kantor dan setiap akhir atau awal bulan mendapat kejutan bulanan di deretan angka saldo rekening tabungan.


Aku tidak semampai.
Tinggiku hanya sekitar 150cm. Jika berdiri dengan anak-anak smp yang menjadi sahabatku, aku tak berbeda jauh. Bahkan terlihat hampir sama. Hanya seragam mereka yang membedakan secara mencolok. Mungkin kamu membayangkan punya istri seperti personel SNSD, tinggi semampai tanpa gelambir, pandai menyanyi dan luwes berjoged. Sedangkan aku, jangankan joged menggemaskan, pun menyanyi saja  malah akan mengubah lagu itu sepenuhnya. :D  tertawa sepertinya lebih baik. huehehe.


Aku punya kebiasaan.
Huehehe. Kebiasaan aneh yang menjadi rahasia. Nanti jangan kaget ya. *apasihnel
satu lagi, aku tidak se-feminin yang kamu kira dan tidak se-macho yang kamu bayangkan. Hahah. 


Semoga karenaNya, kamu (kelak) memilihku. ^__^

Lulusan IPB kerja di bank? lumrah.

saya pengen banget ngga kegaet bank. huhu. :3

Jum'at kemaren di kampus liat pengumuman lowongan kerja di Raja Ampat, Papua.
5 bulan disana.

Cerita mahsyur Raja Ampat pun terngiang-ngiang. '-------------------'
hemm,, mupeng.
>,<

Tapi, begitu bilang mamah, 'nggaa usah yang jauh-jauh ndaaah, cape mikirinnyaa'
Nanya pendapat temen, 'mending nikah dulu nel, disana kan rawan bgt, banyak kriminal..'

saya pengen jadi nelayan.
Bahkan, saya sudah Nela, tinggal nambahin yan. Nela-yan. ahaha. (krauk.)

Jangan-jangan orangtua saya sudah mendoakan saya menjadi nelayan, bahkan sebelum saya bisa berjalan.
: D

Beberapa hari lalu saya mendapat potongan sms ini ‘apa gw nikah setelah gw bener2 dewasa’

Dan refleks saya membalas :

“keburu tua, lo sama aja kya nanya ‘apa gw pake jilab setelah kaffah aja ya?’

pasti jawabannya kaga lah.. Justru menikah slhstu proses pendewasaannya *tsaah,. Brasa gw udah punya anak 3 aja dah :d”

***

No offense :D

Depok, July 20, 2011

Belakangan ini saya memperhatikan timbul trend mode baru dikalangan abege. Rambut panjang di gerai, baju tanpa lengan atau malah gedombrongan, wedges/high heels, dan hotpants.

Boi

Kossan saya memang penuh cerita. Pagi ini misalnya, jam 2 dini hari saya dalam keadaan menatap layar leptop. Tiba-tiba mendengar suara 'sreeekk... sreeeekkk.. sreeekk..' berulang-ulang bikin merinding.

Pengen jadi technopreneur.

secuil sejarah nama gue. :D

yoikss..

saya dilahirkan di keluarga yang demokratis sangat. Dengan babeh super koleris dan nyak super melankolis. Membentuk saya seperti sekarang ini. beberapa orang bilang saya berkepala batu, ga pedulian, beberapa yang lain melihat saya yang lain lagi.