Maryam (1)

11:57


Dengan nama Allah yang Maha Pemurah, Maha Penyayang,

Yang dibacakan ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hambaNya, Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Zakaria berkata “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, ya tuhanku. Sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridhoi”

Allah berfirman, “Wahai Zakaria, Kami member kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”

Zakaria berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku sendiri sesungguhnya sudah mencapai usia sangat tua?”

Allah berfirman, “Demikianlah”.  Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagiKu, sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal waktu itu engkau belum berwujud sama sekali”.

Kemudia Zakaria berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”
Allah berfirman “Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat”

Maka keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.  “Wahai Yahya, ambillah pelajaran kitab itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami beri hikmah kepada Yahya selagi dia masih kanak-kanak. Dan Kami jadikan rasa kasih sayang kepada sesama dari kami dan bersih dari dosa, Dia pun seorang yang bertakwa,dan sangat berbakti kepada kedua orangtuanya, dan dia bukan orang yang sombong bukan pula orang yang durhaka. Kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya dan pada hari dia dibangkitkan kembali.

Ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam kitab Alquran, yaitu ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitul Maqdis), lalu dia memasang tabir yang melindunginya dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.

Maryam berkata, “Sungguh, aku berlidung kepada kepada Tuhan Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.”

Dan kemudian Jibril berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”

Maryam berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada laki-laki yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!”

Jibril berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagiKu, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda kebesaran Allah bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang sudah diputuskan.”

Maka, Maryam kemudian mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma, Maryam berkata, “Wahai, betapa baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi seorang yang tidak perhatikan dan dilupakan.”

Maka, dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”  

Kemudian Maryam membawa bayi itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar. Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukanlah seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang pezina.”

Maka, Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab Injil dan Dia menjadikanku seorang nabi, dan Dia menjadikanku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku melaksanakan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup; dan berbaktilah kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, wafatku dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Itulah Isa putra Maryam, (yang) mengatakan perkataan yang benar, yang mereka ragukan kebenarannya. Tidak patut bagi Allah mempunyai anak, Mahasuci Dia. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
Isa berkata, “Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.”

Maka berselisihlah golongan-golongan yang ada di antara mereka (Yahudi dan Nasrani). Maka celakalah orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang agung! Alangkah tajam pendengaran mereka dan alangkah terang penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini -di dunia- berada dalam kesesatan yang nyata. Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, yaitu ketika segal perkara telah diputus, sedang mereka dalam kelalaian dan tidak beriman.

Sesungguhnya Kamilah yang mewarisi bumi dan semua yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kami mereka dikembalikan.

J (Al-Quran Surat Maryam ayat 2-40) J

Maha benar Allah dengan segala firmanNya..

You Might Also Like

0 warna seru berkomentar

Flickr Images

Subscribe