#KalauGw jadi Walikota

22:00

emm, sebenernya gw juga kurang paham, yang gw usulin ini wewenangnya siapa.
Walikota, dinas pertamanan, tata kota, kementrian lingkungan hidup, atau siapa.
Tapi, sebagai orang nomor 1 di suatu kota, pasti dong, segala kebijakan di kota itu, melalui sang Walikota juga.

Nah, kalo gw jadi walikota (Depok khususnya)

pertama,

Gw bakalan mendukung penuh pedagang-pedagang Tanaman hias yang mau memajang dan mendisplay tanamannya di pinggir jalan.

Entah itu di Jalan Margonda, Nusantara, Juanda, Sawangan Raya, Cinere Raya, Bojongsari Raya, Tole Iskandar, Kota Kembang, arah Citayam, dsb. Bukan sekedar profit, tapi juga keberadaan pedagang tanaman ini menjadi penyejuk kota. Agak sedih sih, mengetahui kalau ternyata di Sawangan ada pusat penjualan tanaman hias, tapi aksesnya terpencil banget. Gak gitu banyak orang yang tahu. Di daerah jalan alternatif Depok-Bogor via Pengasinan, di dekat Situ Pengasinan terdapat sentra tanaman hias. Gw pikir, pasti oke banget kalo di pasarin juga ditempat yang 'keliatan'. Gak ngumpet gitu.  Padahal ternyata, dari beberapa buku-buku tanaman hias, sentra untuk se Indonesia nya memang di Sawangan. Luarbiasa banget kan. Tapi koq ya gw merasa hal-hal beginian kurang di follow up. :) *dibutuhin tenaga marketing yg okeh nih..*

kedua,

Tahukah daerah Jalan Cagar Alam di Depok?
Nah, buat yang belom tahu, sekedar info, disana 'beneran' ada Cagar Alam loh. Tapi sayangnya beneran dibiarkan 'me-liar'. Tanpa terurus. Nah, kalo gw jadi walikota, gw akan mencoba mengembalikan fungsi 'Cagar Alam' sebagaimana mestinya. Sampahnya diurus, bisa jadi hutan ditengah kota, penyumbang denyut oksigen buat kesejukan warga Depok. :)

ketiga,

Depok itu, sudah terlalu banyak pusat perbelanjaan modern. Tapi belum ada satupun fasilitas publik yang bernuansa alam. Taman kota, pusat olahraga, track buat jogging, dsb. (exclude kawasan kampus UI yaaw)
Nah, saat berkelana antara jalur alternatif Sawangan-Citayam, Gw masih menemukan banyak lahan kosong disana. Kalo disulap jadi taman kota Depok pasti asoy banget tuh. Lokasi yang ada di pinggiran kota, menjadi kelebihan tersendiri. Bisa benar-benar menjadi kawasan 'segar', penuh oksigen.  Depok sebagai kota satelit, penyokong Jakarta, pasti butuh banget pengelolaan lahan terbuka hijau. Kalo dibiarkan tanpa kebijakan yang tegas, yang ada Depok hanya mengikuti Jakarta yang sudah sangat sulit lagi membuat lahan terbuka hijau. Langka. Gak ada lahan lagi.

Bahkan gw sempet kepikiran, kalo di Depok dibuat macem waduk/bendungan gitu bisa gak yaa. Mana tahu bisa membantu permasalahan banjir musiman Jakarta. Bisa jadi pembangkit listrik juga, penyokong kebutuhan air kalau lagi kemarau panjang. Tapi ya gw mikir lagi, dimana kira-kira itu waduk/bendungannya. :3 Sementara wilayah Daerah Aliran Sungai Ciliwung yang melalui kota Depok ya mayoritas gak jauh dari pemukiman penduduk. ahaah.

keempat,

Gw akan membuat kebijakan, yaitu memberi reward kepada pengusaha-pengusaha, pemilik bangunan-bangunan, dsb yang menerapkan hemat energy dan mau membuat taman di tempatnya. Taman di lantai paling atas ruko-nya. Memberikan tanaman-tanaman pot dan tanaman rambat yang menyejukkan di tempatnya. Apalagi, perlahan Depok berubah menjadi kota metropolitan sesungguhnya yang disertai banyaknya pembangunan apartemen bertingkat, dll.
Gw mikir, kalo tiap lampu jalan ditanami tanaman rambat bisa gak yah? eehehe..
terus, lampunya pake sumber energi dari panel surya deh, macem lampu jalan di kampus IPB Darmaga. hemat energi. Pasti seru banget tuh.. :)

kelima,

Gw akan mengumpulkan para investor dan pemilik minimarket dan supermarket yang ada seantero Depok. Mulai dari Carrefour, Giant, Hypermart, Ramayana, Metro 10, Tip Top, Puja Sari, Hero, Superindo, Alfamidi, Alfamart dan Indomart. Nah, banyak bangeet kan. Itu baru jenisnya aja, masing-masing pasti gak cuma satu tuh jumlahnya.

Kalo walikota beserta dinas terkait menetapkan dan mengusulkan agar setiap para investor dan pemilik minimarket dan supermarket lebih peduli pada lingkungan. Hal pertama yang diajukan adalah kesepakatan untuk membangu sumur resapan di setiap lokasi minimarket dan supermarket. Misalnya saja, setiap Indomart dan Alfamart kan pasti banget punya lahan parkir. Nah, di lahan parkir tersebut sebagiannya dijadikan kawasan resapan. Resapan yang tidak terlihat secara kasar. tersembuyi, tapi ada. Bisa dibuat perjannjiannya. Sayang banget toh, kalo cuma di beton gitu aja. Kalau dijadikan kawasan resapan, ukuran 3x3 m saja untuk setiap mini market pasti udah ngaruh banget tuh buat kota kita. :D

Okay. segitu dulu usulnya lingkugannya. :D
*gak bisa juga sih walikota cuma ngurusin lingkungan doang. apakabar pendidikan, kesehatn, dll. disambung di lain post yaw *
-_____-



You Might Also Like

0 warna seru berkomentar

Flickr Images

Subscribe