pelayan

00:50

Karena memang pada dasarnya kita adalah pelayan.

Perbincangan-perbincangan masa depan seringkali hinggap dalan keseharian. Tak dipungkiri, jalur dan jalan mana yang akan ditempuh adalah satu dari sekian poin yang menjadi persimpangan utama dibalik skenario Allah yang paling indah.

Tak salah, kalau Allah bilang yang paling baik dihadapanNya adalah yang paling bertakwa, yang paling banyak manfaatnya.

SPG, pelayan toko, frontliner di setiap perusahaan menjadi salah satu ujung tombak dalam hal yang bersentuhan langsung dengan end user. Pasti akan berusaha semaksimal mungkin memenuhi segala standar yang dimiliki perusahaannya. Memenuhi segala SOP demi kepuasan pelanggan yang menjadi pembuka keberlangsungan perusahaan.

Apa yang terjadi kalau mereka tidak menjalani tugas dengan baik? Tidak sesuai standar?

***

Buat apa sekolah tinggi lantas berakhir dalam kepulan asap dapur?

Oh yes, itu juga bentuk lain dari pelayan.

Bukankah melayani itu salah satu pembentuknya adalah cinta?

Kadang aku berpikir, kenapa wanita-wanita itu mau diam di rumahnya, melepas segala asa mimpinya?

Pikiranku saja yang masih terlampau dangkal. Allah itu maha tahu, Allah itu maha bijak.
Sepertinya, Ketika cinta sudah bicara, tak ada lagi sisa sisa penghalang, pun bayangannya. Ketika cinta sudah membuktikan keberadaannya, semua melebur menjadi titik-titik indah bahagia.

Bukan cinta picisan semu yang lekang oleh waktu. Tapi cinta akan kejayaan agamaNya.

Bukankah generasi penerus menjadi tanggung jawab kita semua?

Aku paham, kenapa penyandang gelar Pelayan adalah gelar paling pantas untuk kita semua. Toh kita hidup dari melayani. Pun seorang presiden sekalipun, pada dasarnya adalah pelayan untuk seluruh rakyatnya.

Yang paling utama adalah, Sudahkah cinta kita padaNya membuat segala yang kita perbuat sungguh-sungguh untukNya?

Katanya, sholatku, ibadahku, hidupku, matiku untuk Allah semata. Sudahkah?

T.T

You Might Also Like

0 warna seru berkomentar

Flickr Images

Subscribe