Many Miles To Go

"I'll pay the prize to win..."

Honestly, gw agak terganggu dengan kalimat ini. Kata 'prize' pada kalimat ini menjadi ambigu. Antara membayar 'harga' untuk menang atau prize berarti 'berjuang' untuk menang. 

Saran saya sih kalimatnya diganti menjadi 

"I will fight to win..." 

or 

pilihan kata yang lain deh, yang lebih jelas dan tidak menimbulkan makna ambigu. 

Ambiguitas ini bikin gw tambah yakin loh.. :D

#nomention


okesip 
*sedikit saran sebelum gw fix resign*

pola pikir kita pada umumnya memang bermula dari sebuah akhir. Ga percaya?

ni contohnya, saat SD kita belajar biar nilai akhirnya bagus, trus bisa masuk SMP target (cerita ini ga berlaku bwtku, yg 'dilarang' masuk smp itu.. hik), saat SMP selalu nyiapin diri bwt masuk SMA unggulan, udah masuk smansa, pasti yang jadi fokus adalah mw kuliah dimana,, PTN apa, jurusan apa.

Nah, sekarang di fase kuliah, bingung deh, mw kemana habis ini.. kuliah lagi, kerja atau nikah?

Entahlah, ini semua memenuhi kepalaku terus. Rasanya butek kalo ga dikeluarin. Sampe kepikiran takut lulus.*lebay* hhehe..

Inget hadist ini?

Amal, ilmu dan anak sholeh.

Yaps.. tiga hal yang merepresentasikan kerja, kuliah lagi atau nikah.

hehehe.. :D

Secepet2nya dan sebaik-baiknya kerja adalah tujuannya agar lebih cepet mandiri secara finansial, ga ngerepotin orangtua lagi. Dan yang paling melegakan adalah biar bisa lebih gampang ngebantu orang.

Kuliah lagi.. hemm sebenernya ini hasrat pribadi. Rasanya ga 'asik' kalo mencari ilmu itu berhenti di jenjang S1. Masih banyak bgt ilmu2 yang bikin penasaran. Mewujudkan mimpi melanjutkan kuliah keluar negeri yang udah jadi cita2 dari jaman smp. Saat aku baru pertama kali jatuh cinta dengan science fiction dan menulis Jepang dan Jerman menjadi target utama saat itu.

Nikah. Hal paling berat. Mungkin benar akan menjadi separuh agama. Karena memang (spertinya) akan mengubah seutuhnya hidup kita. Jadi inget saat2 paling menggebu pro nikah dini. hihihi.. dasar nelaaa.. *masih kecil kau naakk..* tentunya menikah bukan lagi keputusan sepele yang mencakup antara aku dan kamu. Tetapi, antara kami dan kalian, anatara dua keluarga, bahkan,(spertinya) jauh jauh jauh lebih besar dari itu. Pembangunan peradaban bangsa. [sotoy dah si nela.. hihihi]

Ketiganya butuh waktu yang ga cepet bwt 'berhasil'. berhasil hingga menciptakan orang2 sholeh nan tajir, berilmu tinggi yang bermanfaat, atau punya sederet anak2 sholeh yang selalu mendoakan. hehehe.. ^^v

But, yg terpenting mnurutku parameter paling utama adalah bahagia. Yap. ketika kebahagiaan itu didapet, yang laen mah lewaaat..

ga cuma bahagia didunia, tentu bahagia di akhirat.

Bukankah kita hidup untuk mempersiapkan kehidupan akhirat?hehe..

Apapun pilihannya, yang mana duluan, gajadi masalah.

Yang penting akhir bahagia yg kita teguk nantinya.

*kedip-kedip*

Bersemangat!