Jalan TOL Skrips

22:27

Saya dilarang untuk sms yang kecuali untuk kasus yang benar-benar sangat penting. Saya dilarang untuk menelepon, kecuali untuk hal yang super duper penting.

Hubungan perteleponan hanya dilakukan ketika pertama kali kenalan, atau saya sedang berada nun jauh ditengah laut.

Pagi tadi (12/5),saya sedang bersemangat untuk datang ke kampus pagi-pagi. Sampai di perpus, baca koran, liat-liat skripsi angkatan 2004. Tertera-lah nama beliau sebagai ketua program studi.

‘Waaaahhhh…. Babeh guuueeee..’ ujar saya refleks, sambil menunjuk tulisan nama beliau.

Dan tiba-tiba, hp di kantong saya berdentang keras menyanyikan lagu Cleopatra Stratan Zunya-Zunya.

Terbersit pikiran ‘argh, lupa nyailent, ni perpus woy’

Begitu melihat layar hp, tertera ‘Gondo Sensei Hp’

‘WAAAAA…. Gmana inih? Gmana??’ Saya panik. Sambil menunjukkan layar hp yang serasa jauh lebih berat ditangan ke teman-teman yang duduk disebelah.

‘ANGKAAAAATTTT’ semua teman saya serentak memberikan saran seragam.

Berlari keluar perpus, dan pembicaraan itu pun terjadi.

Saya : Assalamu’alaikum

Sensei : Wa’alaikumsalaam. Nela lagi dimana?

Saya : Lagi di perpus pak..

Sensei : Ke lab TAP sekarang. Ajak Rohana juga.

Saya : Oke pak.

Sensei : tut.tut.tut. *telpon ditutup*

Pembicaraan kurang dari 15 detik yang mampu memompa jantung saya berlari sangat cepat. Terhitung terakhir kali saya bertemu beliau, tanggal 25 maret 2011 yang lalu, saya belum pernah sekali pun bertemu, menelpon, apalagi sms. Beliau yang menghubungi saya. Begitulah dosen pembimbing saya tercinta.

Pembicaraan super menegangkan di lab pun terjadi.

Tawaran mengulang penelitian. Terbayang sekilas, kembali membuat alat tangkap, membuat jarring ikan, bermalam di laut, Jaring kepiting dan rajungan yang menjadi pembicaraan. Muara angke, muara baru, pekalongan, hutan mangrove. Berkelebatan dalam pembicaraan dan terbayang dalam pikiran.

Akhirnya kesepakatan luarbiasa itu terjadi. ‘Oke nela, saya tunggu hari senin.’

Dengan isyarat, bawa semua data mentah, data iluminasi yang telah diolah melalui surfer, tunjukkan semua keanehan data yang sudah diperoleh.

“Kalau sudah mulai seperti ini, saya anggap kamu mulai dari awal. Jangan pernah menghilang dari saya lebih dari seminggu. Saya mau cepet. Seperti di jalan TOL. Kalau tidak (dan menghilang lagi), kamu saya skors”.

‘Iya pak. Saya mohon maaf banget pak. Terima kasih banyak pak’.

J J J

Jadilah, perjalanan panjang ini akhirnya memasuki fase ‘jalan TOL’. Semoga sang siput bisa benar-benar ngebut.

Aheeeeyyy… yuk mari. Jangan ganggu mood saya yaaa.. :D

You Might Also Like

3 warna seru berkomentar

Flickr Images

Subscribe