Entahlah, itu keputusan pemerintah!
19:20
Keberadaan bangsa
Pesta peringatan 100 tahun kebangkitan nasional yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, adalah sebuah proses penyadaran yang ironis. Ditengah himpitan ekonomi yang semakin menjadi-jadi, harga minyak dunia yang kian melambung tinggi, krisis pangan yang kian nyata ada didepan mata. Pemerintah mengadakan sebuah pesta yang menurut saya, kelewat mewah. Penyadaran agar bangsa bangkit kembali adalah ide yang sangat brilliant, bangsa yang tengah tertidur, pingsan (atau mungkinkah sedang koma ?) menggeliat sedikit. Tersadar akan kekayaan bangsa yang dulu begitu dielu-elukan,
Ketika pasca hari kebangkitan nasional,ketika
Mungkin jika ada rakyat yang kelaparan lantaran tidak bisa membeli makanan karena harga yang kian melonjak naik, bisakah kita mengatakan, Entahlah, itu keputusan pemerintah.
Jika ada anak Indonesia yang tidak sekolah, lantaran ketidaktersediaannya fasilitas pendidikan yang bisa dijangkau, padahal subsidi BBM juga dikurangi untuk dialihkan pada bidang pendidikan,dan anak-anak Indonesia menjadi terbelakang, bisakah kita mengatakan, Entahlah, itu keputusan pemerintah.
Ketika pemerintah demikian kalang kabut minyak dunia melonjak, pemerintah merugi, dan akhirnya lebih menyelamatkan APBN daripada menyelamatkan rakyat yang demikian tambah sengsara. Padahal jelas, fungsi pemerintah adalah untuk membuat keputusan demi kesejahteraan rakyat, bukan menambah derita rakyat. Bisakah kita mengatakan, Entahlah, itu keputusan pemerintah.
Beberapa bulan lalu, ketika
Masih segar dalam ingatan ketika harga minyak goring demikian meroket. Karena petani-petani kelapa sawit jauh lebih senang menjual CPO-nya keluar negeri karena diluar negeri harga yang ditawarkan jauh lebih menguntungkan.Karena pemerintah tidak mau membeli dengan harga bersaing dengan harga lain, kelangkaaan ini demikian dasyat dampaknya terhadap harga minyak goreng. Bisakah, kita mengatakan, Entahlah itu keputusan pemerintah.
Tapi dimanakah nurani, ketika rakyat demikian menderita, kita hanya diam saja??
1 warna seru berkomentar