MUNAFIK
18:40 Menurut buku “99 Seni Hidup Kamu Produktif” yang ditulis oleh Masrukhul Amri, Kemunafikan adalah wabah yang paling buruk. Manajemen kemunafikan adalah keinginan memetik hasil tanpa pernah mau menabur.
Jujur, rasanya saya sedikit tersinggung membaca kalimat itu. Karena saya menyadari betul, apa yang sudah, sedang dan akan saya lakukan. Kadang berharap mendapat nilai yang bagus, melejit, perfect, tapi apa yang dilakukan?. Sekedar baca saja malas, dikelas sedikit merasa dosen yang menyeramkan (lantaran semenit terlihat, dimenit berikutnya tidak), mengerjakn tugas setengah hati, asalkan selesai.Rasanya sadar, usaha yang dilakukan belumlah cukup, tapi saya dengan sangat arogan (baca: munafik) menginginkan bisa memetik hasil yang perfect. Apakah itu bisa dikategorikan sebagai sebuah kemunafikkan? Atau melakukan hal itu masih bisa dibilang ga papa, karena itu adalah sebuah impian??
Apalagi, baru-baru ini beberapa nilai dibagikan dan diberitahukan. Ketika kebanyakan mahasiswa mendapat nilai yang disekitar rata-rata, dan ada beberapa yang lain melejit sedemikian rupa. Saya mendengar beberapa selentingan bahwa faktor hoki pun sangat berpengaruh. Saya tidak begitu setuju. Karena meskipun saya terkadang mengharap lebih dari yang saya lakukan, saya percaya bahwa setiap orang pasti menerima apa yang telah dilakukan. Saya lebih percaya pada faktor Allah, ketika seseorang berusaha sedemikan perfect, tapi Allah belum mengizinkan, tidaklah mungkin orang itu mendapat hasil yang perfect. Begitu juga sebaliknya. Kita hanya bisa tawakal, manusia hanya bisa berusaha, Allah yang menentukan apa yang terbaik untuk kita. Wallahu’alam.
0 warna seru berkomentar