wamil
01:57Wamil.
Wajib militer.
Kadang kepikiran, kalau tiba-tiba Indonesia harus terlibat perang, rakyat siap gak yah? Bisa berjuang gak yah? Peralatan tempur memadai gak yah? Apa pemerintah punya stok rudal dan peluru yg cukup?
Dasar nela.
Maap sekarang entah kenapa sering banget kepikiran hal yang kadang gak paham kenapa bisa terlintas dipikiran.
Mungkin ada baiknya juga ada orang-orang yang bisa bikin petasan, kalau-kalau terjadi perang, tinggal improvisasi dikit bisa berubah jadi bom.
Bukan itu sih yang pengen diomongin.
Korea Selatan, salah satu negara yang mewajibkan para pemudanya ikutan wamil. Wajib militer. Tahunya sih dari cerita-cerita artis korea yang kadang cuti menghilang untuk keperluan wamik. Ehehe. Keren. Gak pandang siapa, semua harus ikut.
Nah, mungkin gak sih Indonesia menerapkan wamil?
Rakyatnya banyak bangeeet boook. Luasan wilayah juga segambreng. Beda banget sama korea selatan. Yang mungkin memang kebutuhan akan kemampuan berperangny lebih besar (inget korea utara tetangganya). Dan negaranya juga lebih kecil luasannya.
Masih bukan ini sih yang mau diomingin.
._.
Ini tentang adek gw yang memutuskan untuk Ronin setahun ke depan. ~Doakan tahun besok bisa dapet ptn terbaik yaaa.. :D
Trus apa hubungannya Ronin sm wamil, nel? :o
Kepikiran aja sih, kalau seandainya di negara kita, Indonesia, ada jeda waktu wajib sekitar setahun buat setiap remajanya. Setahun untuk bekal yang gak bisa dilupa selamanya. Harapannya sih gitu. Kandungan aja 9 bulan loh. Wajib hamil selama 9 bulan lewat dikit, untuk bisa melahirkan.
Nah, umur sekarang berapa?
Hapalan Quran berapa banyak?
Pernah gak sih ngalamin momen2 cemerlang yang bisa menghapal beberapa lembar dalam sehari? Beberapa surat dalam sebulan?
Kyanya seru bgt kalau itu semua difasilitasi oleh sistem. Setahun, atau atleast 9 bulan untuk fokus begituan. Mungkin kedepannya akan lahir generasi-generasi yang rata-rata bisa hapal Quran beberapa juz. Apalagi kalau bisa hafidz mah. Masya Allah.
Teramat bersyukur kalau dididik di keluarga yang tarbiyah atau hanif, tapi gak semua seberuntung kita.
Teramat bersyukur kalau bisa menghidupi keluarga dengan pola tarbiyah kelak, tapi gak semua seberuntung kita.
gak semua seberuntung kita. Allah selaly maha baik. Itu saja.
~pemikiran dangkal ala nela. Pura-pura gak tau kalau ini hal yang complicated banget. Pura-pura lupa kalau keadaan Indonesia demikian heterogen.
Pikiran impulsif yang menjadi lontaran-lontaran doa.
Semoga Allah jadikan kita dan generasi penerus berikutnya adalah generasi Rabbani penghuni surga.
Semua mudah bagi Allah mah. Kan?
Gimana ikhtiar kitanya aja...
~apabae dah nel. XD
1 warna seru berkomentar