garis tipis
18:20Nanti aku mau setelah menikah begini begitu aaah..
Aku mau baca buku parenting ini, baca buku itu,, aku mau ikut pelatihan pernikahan, pelatihan ini itu.
Entahlah.
Sekelilingku memusing.
Jadi monoton melulu tentang itu.
Seakan sepenuhnya yakin yang dibayangkan benar-benar akan terjadi. Padahal sudah teruji dari yang sudah sudah, tak selalu yang nyata itu sama dengan bayangan.
Nggak ada yang salah memang,
Beberapa tahun lalu, mungkin kita, aku sampai pada titik, setelah lulus sma mau kuliah di ugm, ambil fakultas bergengsi. Tapi kenyataan gak kompak dengan angan. Allah memberi jalan lain.
Beberapa tahun lalu, mungkin kita, aku, sampai pada titik, setelah lulus kuliah mau langsung lanjut S2 keluar negeri trus ketemu pangeran pujaan hati di negeri orang, atau pasca kampus dapet kerja yang menawan, yang mampu melambungkan digit-digit tabungan. Tapi again, Allah memberi jalan lain. Jalan yang sangat indah.
Sekarang, sampai sekarang tiba di titik ini. Aku pusing. Yah, aku juga mau menikah lantas punya anak. Semua wanita normal juga mau itu. Semua wanita normal juga punya mimpi itu.
Sama aja seperti rasa-rasa yang lain, semua orang merasakan, tapi kalau overload diomongin juga malah bikin monoton.
Optimis itu bagus, memang. Menyempurnakan dan mengoptimalkan ikhtiar.
Tapi akan selalu ada batas tipis antara optimis, se-zarrah sombong dan besarnya kuasa Tuhan.
Astagfirullaahaladzhiim..
Aku memohon ampun atas segala ketidaksabaran, atas segala kekurangbersyukuran selama ini.
Semoga Allah memberi ampun, semoga Allah menjadikan kita orang-orang beruntung.
♥
0 warna seru berkomentar