(bukan) sekedar angka, 23
00:42Tujuh belas hari ini saya meninggalkan usia 22.
Sudah berkurang dan mengganjil menjadi 23.
Dua puluh tahun yang lalu, perempuan yang kucintai itu juga menginjak usia yang sama denganku kini. Namun, sudah begitu cemerlang dengan dunianya. Menjadi ibu muda bahagia dengan anak berusia tiga tahun yang pasti menggemaskan.
Dua puluh tahun yang lalu, perempuan yang selalu ada dalam deret doaku itu, sudah begitu akrab dengan dunia anak-anak. Perempuan itu selalu membuat ruangan kecil berisi puluhan manusia-manusia polos itu menjalani hari dengan riang. Bernyanyi dan menari setiap pagi.
Dan,
Dua puluh tiga tahun yang lalu, perempuan itu menjadi perempuan paling bahagia, ketika janin (yang ada dalam kandungannya) yang masih berusia 7 bulanan itu sudah menerobos keluar, melawan perhitungan para bidan.
Sekarang, dua puluh tiga tahun sudah, tapi aku masih saja begini,
Aku tahu, aku lihat sendiri, di ujung matamu berbinar dan menggenang.
Ketika kuceritakan langkah-langkah bodoh dan keberuntunganku dalam ujian hari itu, aku tahu, dan bisa kurasakan kau menahannya untuk menderas. Menutup rapat dalam kelum senyum dan renyah pertanyaanmu padaku. Tapi bisa kurasakan, tetesannya perlahan merembes langsung ke dalam hatiku.
Aku jadi semakin mau berjuang, mencoba menebus 23 tahun kebahagian tak terhingga.
Meskipun aku tahu, hal itu takkan pernah bisa terlunaskan, rasanya,
berjuang adalah mutlak dan bukan pilihan.
Mamah, bahagia ya.. :)
4 warna seru berkomentar