Mungkin memang harus patah. Tidak, dipaksa patah. Dipangkas,
hingga habis. Habis hanya meninggalkan ponggak-ponggak kayu keras dan dedeaunan
tua dipohon tua itu.
Ya. Itulah nasib.
Nasib cinta seonggok pohon duku.
Duku harus dipangkas batanng-batang mudanya, batang-batang
muda yang tak seharusnya disana. Harus dibuang untuk mendapatkan buah-buah
segar nan manis melimpah. Batang-batang yang tak sebaiknya tumbuh saat itu.
Memangkas dan menggantinya dengan tangkai-tangkai bunga yang kelak akan berbuah
manis.
Sabar.
Mungkin itu yang hanya bisa dilakukan. Toh, yg diberikan
adalah atas izinNya, untuk sesuatu yang lebih baik, kelak. InsyaAllah.
Memangkas dan menggantinya dengan tangkai-tangkai bunga yang kelak akan berbuah manis, tanpa harap-harap palsu pelemah iman, berserah pada kuasaTuhan.
Sabar nels, :D
Kopitiam, Margocity, 18 November 2013