apa siapa, antara kita
19:41Ayah, ibu, kakek, nenek, adik, kakak, suami/istri..
siapakah mereka?
Orang -orang terkasih? orang-orang paling disayang?
Bukankah tak lebih dari orang-orang yang paling sering berinteraksi dengan kita?
Sejenak terlintas dalam pikiran.
Seandainya terlahir di keluarga lain.
Dididik di keluarga lain.
Hidup di lingkungan lain.
Mudah saja bagi Allah.
Ada apa diantara aku dan mereka?
Bukankah tak lebih dari orang yang lebih banyak berjuang untuk (hidup) ku?
Sejenak terlintas dalam pikiran
Mengapa aku mencintai mereka?
Mengapa aku menyayangi mereka?
Sebagai balasan sudah mengandung, melahirkan, mendidik, membesarkan, dan mengisi hari-hari hidupku?
Iyakah hanya sebatas itu?
Sebatas 'balasan'?
Ataukah sebagai bentuk tanggungjawab atas perbuatan dan kebaikan mereka selama ini?
Bukankah, bgkan ahli ibadah sekalipun, yang sudah merasa yakin akan masuk surga karena segala amalan-amaannya, tak bernilqi lagi jika dibandingkan dengan rahmat dan ridhoNya?
Tak ada artinya aku tanpaNya.
Tak ada artinya kasih sayang mereka tanpa izinNya.
Tak ada artinya cintaku pada mereka tanpa ridhoNya.
Tak ada artinya segala perbuatan tanpa arti ibadah untukNya.
Bukankah hidup hanya untuk ibadah untukNya?
Bahkan Allah sudah tegaskan itu dalam Al Quran.
Kasih sayang, cinta dan hubungan antara aku dan mereka, ibadah adalah jawaban yang paling indah.
Sebenarnya (seharusnya), tak menjadi masalah dengan siapa kita hidup, dengan siapa kita merasa bertanggung jawab. Asal Allah berada dalam fondasinya.
wallahu'alam
#nelaudul
1 warna seru berkomentar