supporting course plis support my life..
19:40kebijakan IPB dalam kurikulum mayor-minor mengharuskan mahasiswanya memilih minor tertentu. Atau, memilih supporting course sebagai penggenap dan mata kuliah pendukung dalam studi S1.
Bagus memang. Setiap mahasiswa jadi mempunyai pengetahuan yang luas diluar prodi yang diambilnya. Untuk mahasiswa yang memilih minor misalnya, jadi memiliki keahlian tertentu di bidang yang diminati.
Kebijakan pilihan selain minor adalah supporting course (sc). ketika memilih supporting course mahasiswa bebas memilih matakuliah yang tersedia dari seluruh prodi yang ada. Tentu ini akan menjadi sangat beragam. Tapi toh, pada kenyataannya, hanya prodi-prodi tertentu yang kebanjiran peminat sc.
Mata kuliah yang berbau ekonomi, tanpa praktikum, tanpa responsi, dan mempunyai track record 'gampang' buat dapet nilai A. Menurut pandangan saya, ini terjadi karena kejenuhan mahasiswa akan mata kuliah yang ada di departemennya. Yang melulu ada praktikum, laporan tulis tangan, nge-lab sampe malem, praktikum di hari libur, atau hal-hal lain yang menjenuhkan. Jadilah, mata kuliah di jurusan agribisnis, imu ekonomi, manajemen, esl (ekonomi sumberdaya lingkungan), ikk( ilmu keluarga dan konsumen), dan kpm (komunikasi dan pengembangan masyarakat) menjadi laris manis. Jurusan saya sendiri hanya mata kuliah MOBA (Metode Observasi Bawah Air) yang selalu overload. Moba memang benar-benar asik. Belajar renang, belajar snorkel, dan praktikum di kolam renang.
Ketimpangan minat mata kuliah SC ini tentu menjadi masalah tersendiri. Bagaimana bisa, kapasitas yang dibuka hanya segitu-gitu aja, tanpa memperhatikan membludaknya minat mahasiswa pada mata kuliah tertentu. Seharusnya, menurut hemat saya, ketika kebijakan minor dan Supporting course ini di jalankan, setiap mahasiswa berhak mendapatkan mata kuliah yang menjadi minatnya. Tanpa perlu memusingkan kuota yang tersedia. Yang selama ini terjadi adalah berebutan milih SC, siapa yang cepet KRS, dia yang mendapat matakuliah itu. Baru hari pertama KRS saja, kuota mata kuliah 'idaman' sudah penuh semua. Terpaksa deh, mahasiswa yang kurang beruntung mengambil mata kuliah serampangan, seadanya. Rasanya ga adil. Setiap mahasiswa kan berhak mendapatkan ilmu yang diminati. Bukan begitu?
Plis.plis. supporting course, support my life..
Ini semester terakhir, ketika saya memutuskan ingin kuliah lagi. hingga batas maksimum s1, 160 sks. tak ada lagi matakuliah yang tersedia. Semua kuota udah penuh. Yang tersisa hanya mata kuliah yang ga mungkin buat diambil.. kalkulus III, biokimia xxx, blablabla,,
Plis.plis. support my life..
Saya tercengan ketika mendengar sepupu saya lulus s1 dengan 160 sks. 'kurang kerjaaan amat' begitu pikir saya saat itu. Tapi, setelah banyak pertimbangan, kapan lagi saya bisa ambil mata kuliah ini selain disini.. S2 pun pasti ga bakalan bisa sebebas ini dalam memilih bermacam matakuliah.
This is my life, this is my choice, plisss... support my life.. :)
1 warna seru berkomentar