Kucing, Maafin aku ...(part 2)
11:58Lagi2 kucing.. gada alergi khusus kucing c, tapi entah kenapa hidupku tak bisa lepas dari cerita tentang kucing.
Setelah kematian pertama anak kucing, puri sembilan kembali menjadi tkp kematian beberapa kucing. Tragis dan menyedihkan. Sebenarnya tak ingin dipublish secara luas, namun setelah berulang terjadi, saya pikir, tak ada salahnya untuk berbagi.
Tragis. cuma itu kata yang tepat untuk menggambarkan kematian sang induk kucing. Meninggal bukan karena melahirkan, ketabrak motor, atau tidak sengaja makan racun tikus. 'Sang induk kucing' ini kalau saya tidak salah adalah 'ibu' dari kucing yang saya ceritakan pada 'part 1'. Yap! kucing ini telah berhasil melahirkan anak2 yang tangguh, merantau, berhasil, dan meskipun 1 anaknya dicoba dengan ujian maha berat dikulitnya, saya yakin, kucing itu telah berjuang keras dan 'ridhoNya' sungguh bukanlah hal yang mustahil.
Beberapa hari sebelum penemuan 'jasad', puri sembilan disergap aroma yg tidak bersahabat. sang Bapak kossan berpikir, bahwa itu hanyalah cicak mati,, Cicak. Tapi setelah digeledah bagian atas, tak juga ditemukan. Namun, setelah bagian bawah kossan digeledah dan di obrak-abrik.. ternyata sodara2.. jasad itu bukan cicak, melainkan sang induk yang sudah mengalami post regor.. mendekati pembusukan.. terjepit di lemari tv. Yap! lemari TV, ,.. entah bagaimana caranya dia bisa sampai terjepit disana. Apalagi, tv kossan sudah beberapa waktu ni mati, jadi tak ada yang menyadarainya. Argh.. kucing maafin aku ya...
Dan, kejadian itu berulang lagi,, kali ini, sang Ibu kossan yang menemukannya.. tergeletak lemah dibawah kursi. Yang membuatk tercengang adalah.. rupanya ibu kossanku itu selalu memandikan setiap kucing yang meninggal.. Jadi, sore itu kusaksikan proses memandikan jasad kucing yang sangat mengharukan. Setelah itu proses pemakaman alakadarnya pun dilaksanakan. tak ada taburan mawar dan tahlilan. Hany seonggok tanah yang rata. tak berbekas.
Memang, semua pasti kembali kepada Nya..
Kucing, Maafin aku ya..
4 warna seru berkomentar