Pemilu 2019 memberi kesan yang sangat mendalam. Warna warni, dari yang cerah, kelabu hingga warna gelap. Banyak sekali plot-plot tidak terduga yang terjadi. Banyak juga hal-hal diluar nalar yang diterima khalayak sebagai suatu hal normal --atau mungkin terpaksa diterima karena desakan keadaan--.
Ratusan petugas KPPS meninggal dunia, tanpa kejelasan penyebabnya. Belum ada perintah penyelidikan dan autopsi hingga saat ini. Yang baru saja terjadi, kerusuhan 21 & 22 Mei 2019 yang juga membuat nyawa orang melayang. Pemilu terkelam. Plus pembatasan akses media sosial oleh Kementerian, dengan dalih menunggu situasi aman. Tapi sudah lewat dua hari ini tidak bisa mengakses beberapa platform sosial media.
Instagram tidak bisa diakses sama sekali, WA juga sempat tidak bisa diakses, sekarang hanya tidak bisa kirim-kirim pesan gambar dan video. Facebook pun demikian. Yang masih relatif normal adalah akses Twitter. Banyak pihak yang mengakali dengan menggunakan VPN, atau Samsung Max, atau menggunakan wifi non provider agar bisa mengakses kembali. Tapi, aku sendiri, memilih untuk santai saja. Ngga perlu menggunakan VPN. Karena dengan ini, mungkin salah satu langkah kecil untuk sekalian detoks instagram. Haha. Walo aku jarang posting di instagram, tapi setiap jam bisa jadi aku selalu memantau timeline IG, baik feed IG atau Instastory. Bahkan dua hari ini saja, tanganku masih auto pencet logo IG untuk membuka aplikasi. Wkwk, yang tentu saja selalu berujung error. Hahaha.
Yah, selalu ada dua sisi dalam setiap kejadian. Menyayangkan pihak kementerian dan pemerintah yang memblok sosmed lama banget. Heu. Semoga segera bisa kembali normal ya. Supaya para teman-teman penjual online shop bisa kembali berjualan. Gak kebayang berapa banyak kerugian akibat kebijakan ini. Pasti banyak banget. Huhu.
Tetap semangat ya!
Semoga Indonesia senantiasa dilindungi Allah. ❤️