Many Miles To Go

Insya Allah gue akan ujian Puteri Gading 1 segera, *doakan ya.. *

Nah, untuk membantu mengingat jurus, berhubung tak akan pernah ada video Puteri Gading di youtube, gue berharap tulisan ini bisa membantu saat ingatan sudah agak melemah. :D

Kisi-kisi jurus Puteri Gading 1 (Jurus 1 hingga 12)

1. Menangkis tendangan kanan-kiri
2. Menghalau 3 pukulan beruntun, tengah-bawah-atas, sambil mundur.
3. 'Melempar' 2 pukulan. Sambil 'menampar' wajah lawan.
4. Pukulan dengan semua jari-jari menekuk. 2 langkah maju.
5. Mengalirkan tendangan dengan lembut. 3 langkah mundur.
6. Menangkap pukulan, menampar dengan tangan bangau, kanan-kiri. Berputar, cakar dan berikan tendangan 'ikan terbang' (minjem nama tendangan di Tapak Suci)
7. Menangkis sambil mengalirkan pukulan, tarik kepala-jatuhkan, pukul dada dengan telapak tangan. kanan-kiri.
8. Sikla bercermin, tangkap pukulan, patahkan dengan tangan kiri, pukul dagu. kanan-kiri.
9. Menangkap pukulan, tekan muka, tarik kebelakang, injak. kanan-kiri.
10. Sikla cantik (:p) kuda-kuda tengah, tangan kiri mendatar di depan kepala, tangan kanan mendatar di depan perut. Tangkap pukulan, patahkan. kanan-kiri. Akhiri dengan memutar lengan atas lawan dan menariknya ke arah belakang.
11. Sikla keren. hehe. kepal kedua tangan, melindungi muka dan badan bagian kanan (kiri). Pukul memutar arah bawah, sasaran perut. kanan-kiri.
12. Sikla silang, tangkap pukulan-patahkan-Tarik-bantu tendang dengan lutut. Kanan-kiri.

Okay, kedengerannya agak serem memang, tapi tetep loh, Puteri Gading ini adalah beladiri yang paling ramah wanita. Nggak ada gerakan yang 'merugikan' wanita.
Setiap beladiri memang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta punya juga kesamaan antar beladiri. Seringkali banyak prinsip gerakan yang mirip. Hanya 'fokus' utamanya saja yang berbeda.

Gue pernah mengikuti tiga macam beladiri, yaitu Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang beraliran silat lokal, Aikido yang impor dari negeri Jepun, dan terakhir gue ikut Thifan Po Khan Puteri Gading yang beraliran kungfu Muslim dari dataran Cina.

Tapak Suci gerakannya indah, kuda-kudanya harus mantap, dan banyak tendangan yang asik. Khas gerakan-gerakan silat lokal. Kalau Aikido, mayoritas gerakannya adalah hindaran. Menghindari lawan dan mengalirkan energi lawan agar tidak mencederai kita. Gerakannya cantik, dan tepat untuk hindaran. Ada gerakan yang namanya ukemi, gelundungan (jika dengan teknik yang tepat) tanpa rasa sakit, meskipun itu dilakukan di lantai marmer atau jalanan yang keras. Gelundungan ini makin jago, makin asik dilihatnya, bisa dilakukan sambil melompat dan berputar di udara juga. Ukemi ini sering dilakukan sama aktor-aktor laga. Nah, kalau Puteri Gading, banyak gerakan yang 'agak' sadis memang, untuk lawan. Maksudnya agar setiap gerakan menjadi tepat dan efektif. Gak perlu buang-buang energi. Memberi waktu untuk lari. hehe. :)

Semua beladiri sih, menurut gue, pada prinsipnya, kalo masih bisa menghindar dari perkelahian, mending ya menghindar aja. Kalau bisa, dengan melakukan sedikit jurus tepat sasaran, sudah memberikan jeda waktu untuk lari. hahaha. Gue kan cinta damai. haha. Tapi ya kalo dibutuhin semoga bisa keluar deh jurusnya. Semoga refleks gue makin oke. : D  

Sistem per-wisuda-an di IPB memang sangat khas. Setahun, ada lima gelombang wisuda. Gelombang pertama di bulan September, kedua di bulan Desember, lanjut Februari, April, dan terakhir belombang 5 di bulan Juli. Karena itu juga, setiap kali wisuda diterapkan kuota maksimal. Pada setiap gelombang kuota maksimal peserta wisuda hanya 800 orang. Sudah termasuk wisudawan S1, S2 dan S3. Hanya wisudawan D3 yang tidak termasuk dalam hitungan. Para wisudawan D3 disediakan hari terpisah oleh pihak kampus.

Sistem kuota ini juga yang terkadang bikin miris. Kehabisan kuota sudah menjadi rasa pahit-pahit manis yang hampir PASTI dirasakan oleh mahasiswa IPB. Mungkin saja ada yang tidak merasakan pahit, pilihannya ya, kalau gak hoki, ya memang sudah pasrah aja. hehe.

Pada kasus yang saya alami, saya seminar akhir penelitian tanggal 20 Oktober 2011 dan sidang akhir 9 Desember 2011. Namun pada kenyataanya saya baru wisuda pada 4 Juli 2012. Ehehe. Jauh banget memang. Bahkan saya mendapat nomor urut 10 untuk wisudawan pendaftar gelombang V Juli 2012. Teman saya yang mendaftar sehari sebelumnya, masih mendapat kuota April. miris.

Whatever, alhamdulilllah wa syukurillah akhirnya saya wisuda juga. :)
Sebuah akhir dari perjuangan panjang dengan bonus gelar Sarjana Perikanan, predikat sangat memuaskan. Iya, jauh banget dari cumlaude. hehe.

Sebuah akhir untuk memulai kehidupan yang baru.
Sebuah akhir dan tak sabar kembali ke gerbang sekolah berikutnya. Yap. saya mau S2. entah kapan dan dimana, belum pasti. hehe. Allah, saya mau sekolah lagi.


Wisuda Gelombang I tahun ajaran 2012/2013 dilaksanakan 26 September 2012.
Alhamdulillah teman se-Lab, teman penelitian, teman seperjuangan, sepenanggungan, Siti Rohanah, S.Pi wisuda. Memang Rohana agak mundur, karena tetiba Rohana menikah dan sekripsi terpaksa tertunda sementara. Selamat ya sayang! :)

Semoga segala ujian, segala 'pelajaran' dari perjuangan panjang telah membentuk kita semakin kuat ya. Saatnya pembuktian nih Na, semangat!! :D

emm, sebenernya gw juga kurang paham, yang gw usulin ini wewenangnya siapa.
Walikota, dinas pertamanan, tata kota, kementrian lingkungan hidup, atau siapa.
Tapi, sebagai orang nomor 1 di suatu kota, pasti dong, segala kebijakan di kota itu, melalui sang Walikota juga.

Nah, kalo gw jadi walikota (Depok khususnya)

pertama,

Gw bakalan mendukung penuh pedagang-pedagang Tanaman hias yang mau memajang dan mendisplay tanamannya di pinggir jalan.

Entah itu di Jalan Margonda, Nusantara, Juanda, Sawangan Raya, Cinere Raya, Bojongsari Raya, Tole Iskandar, Kota Kembang, arah Citayam, dsb. Bukan sekedar profit, tapi juga keberadaan pedagang tanaman ini menjadi penyejuk kota. Agak sedih sih, mengetahui kalau ternyata di Sawangan ada pusat penjualan tanaman hias, tapi aksesnya terpencil banget. Gak gitu banyak orang yang tahu. Di daerah jalan alternatif Depok-Bogor via Pengasinan, di dekat Situ Pengasinan terdapat sentra tanaman hias. Gw pikir, pasti oke banget kalo di pasarin juga ditempat yang 'keliatan'. Gak ngumpet gitu.  Padahal ternyata, dari beberapa buku-buku tanaman hias, sentra untuk se Indonesia nya memang di Sawangan. Luarbiasa banget kan. Tapi koq ya gw merasa hal-hal beginian kurang di follow up. :) *dibutuhin tenaga marketing yg okeh nih..*

kedua,

Tahukah daerah Jalan Cagar Alam di Depok?
Nah, buat yang belom tahu, sekedar info, disana 'beneran' ada Cagar Alam loh. Tapi sayangnya beneran dibiarkan 'me-liar'. Tanpa terurus. Nah, kalo gw jadi walikota, gw akan mencoba mengembalikan fungsi 'Cagar Alam' sebagaimana mestinya. Sampahnya diurus, bisa jadi hutan ditengah kota, penyumbang denyut oksigen buat kesejukan warga Depok. :)

ketiga,

Depok itu, sudah terlalu banyak pusat perbelanjaan modern. Tapi belum ada satupun fasilitas publik yang bernuansa alam. Taman kota, pusat olahraga, track buat jogging, dsb. (exclude kawasan kampus UI yaaw)
Nah, saat berkelana antara jalur alternatif Sawangan-Citayam, Gw masih menemukan banyak lahan kosong disana. Kalo disulap jadi taman kota Depok pasti asoy banget tuh. Lokasi yang ada di pinggiran kota, menjadi kelebihan tersendiri. Bisa benar-benar menjadi kawasan 'segar', penuh oksigen.  Depok sebagai kota satelit, penyokong Jakarta, pasti butuh banget pengelolaan lahan terbuka hijau. Kalo dibiarkan tanpa kebijakan yang tegas, yang ada Depok hanya mengikuti Jakarta yang sudah sangat sulit lagi membuat lahan terbuka hijau. Langka. Gak ada lahan lagi.

Bahkan gw sempet kepikiran, kalo di Depok dibuat macem waduk/bendungan gitu bisa gak yaa. Mana tahu bisa membantu permasalahan banjir musiman Jakarta. Bisa jadi pembangkit listrik juga, penyokong kebutuhan air kalau lagi kemarau panjang. Tapi ya gw mikir lagi, dimana kira-kira itu waduk/bendungannya. :3 Sementara wilayah Daerah Aliran Sungai Ciliwung yang melalui kota Depok ya mayoritas gak jauh dari pemukiman penduduk. ahaah.

keempat,

Gw akan membuat kebijakan, yaitu memberi reward kepada pengusaha-pengusaha, pemilik bangunan-bangunan, dsb yang menerapkan hemat energy dan mau membuat taman di tempatnya. Taman di lantai paling atas ruko-nya. Memberikan tanaman-tanaman pot dan tanaman rambat yang menyejukkan di tempatnya. Apalagi, perlahan Depok berubah menjadi kota metropolitan sesungguhnya yang disertai banyaknya pembangunan apartemen bertingkat, dll.
Gw mikir, kalo tiap lampu jalan ditanami tanaman rambat bisa gak yah? eehehe..
terus, lampunya pake sumber energi dari panel surya deh, macem lampu jalan di kampus IPB Darmaga. hemat energi. Pasti seru banget tuh.. :)

kelima,

Gw akan mengumpulkan para investor dan pemilik minimarket dan supermarket yang ada seantero Depok. Mulai dari Carrefour, Giant, Hypermart, Ramayana, Metro 10, Tip Top, Puja Sari, Hero, Superindo, Alfamidi, Alfamart dan Indomart. Nah, banyak bangeet kan. Itu baru jenisnya aja, masing-masing pasti gak cuma satu tuh jumlahnya.

Kalo walikota beserta dinas terkait menetapkan dan mengusulkan agar setiap para investor dan pemilik minimarket dan supermarket lebih peduli pada lingkungan. Hal pertama yang diajukan adalah kesepakatan untuk membangu sumur resapan di setiap lokasi minimarket dan supermarket. Misalnya saja, setiap Indomart dan Alfamart kan pasti banget punya lahan parkir. Nah, di lahan parkir tersebut sebagiannya dijadikan kawasan resapan. Resapan yang tidak terlihat secara kasar. tersembuyi, tapi ada. Bisa dibuat perjannjiannya. Sayang banget toh, kalo cuma di beton gitu aja. Kalau dijadikan kawasan resapan, ukuran 3x3 m saja untuk setiap mini market pasti udah ngaruh banget tuh buat kota kita. :D

Okay. segitu dulu usulnya lingkugannya. :D
*gak bisa juga sih walikota cuma ngurusin lingkungan doang. apakabar pendidikan, kesehatn, dll. disambung di lain post yaw *
-_____-